MONITOR – Situasi Pandemi Covid-19 membawa hikmah tersendiri bagi Ikhsan Didik warga Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Ya, dengan banyaknya waktu di rumah dan tantangan agar ekonomi keluarga tetap stabil membuat Ikhsan berinisiatif memulai usaha peternakan burung puyuh petelur yang kemudian ia beri nama Alif-Ayu Counturnix Farmers.
Bermula dari membeli bibit berupa telur ventur dari Semarang, Ikhsan secara otodidak belajar mengembangkan usaha budidaya ternak puyuh hingga berkembang pesat dan setiap hari memproduksi telur untuk dijual ke konsumen baik secara langsung maupun melalui pedagang.
Memanfaatkan lahan pekarangan seadanya, Ikhsan mengaku beternak puyuh relatif gampang dan bisa dilakukan sambilan disela-sela kesibukan pekerjaannya sebagai karyawan Bank UOB Serpong.
Ikhsan yang memilih jenis puyuh blaster karena ukurannya yang besar mengaku meraup keuntungan yang cukup untuk menopang ekonomi keluarga dengan estimasi omset Rp. 150.000 dari hanya sekitar 500 ekor burung puyuh yang dimilikinya saat ini.
Selain itu, pemasaran hasil ternak puyuh juga relatif mudah dengan dibantu sang istri Ikhsan mengatakan bahwa pasar konsumsi burung puyuh masih sangat luas dan terbuka.