MONITOR, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan tahun 2020 merupakan awal terjadinya pandemi Covid-19. Begitu banyak keterbatasan, namun baginya hal itu tidak lantas menghalangi APBN 2020 memberikan upaya terbaik untuk menangani hantaman hebat yang disebabkan oleh Covid-19.
Sri Mulyani menjelaskan, dalam pelaksanaannya pun Pemerintah selalu berusaha mengedepankan akuntabilitas maupun transparansi.
“Pemerintah bekerja sama dengan seluruh institusi terkait agar APBN dapat bermanfaat maksimal bagi rakyat, namun tidak mengancam kesehatan dan kredibilitasnya,” ujar Sri Mulyani dalam keterangannya, Jumat (20/8/2021).
Sedangkan untuk RAPBN 2022, ia mengungkapkan Pemerintah setiap saat melakukan evaluasi dan kalibrasi kebijakan yang telah dilakukan selama tahun 2020 dan yang sedang berjalan di tahun 2021. RAPBN 2022 disusun dengan semangat mencapai target Indonesia Maju, tapi tidak melupakan fokus penanganan Covid-19 yang masih menyebabkan ketidakpastian.
“Saya sangat menghargai seluruh masukan, evaluasi, dan juga apresiasi dari seluruh fraksi atas kerja keras APBN 2020. Tentu masukan ini akan menjadi dorongan bagi Pemerintah untuk terus memberikan yang terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Sri Mulyani.
Lebi jauh ia menyatakan Pemerintah siap bekerja kembali membahas dengan lebih detail penyusunan RAPBN 2022 bersama Badan Anggaran dan Komisi XI DPR RI agar dapat menghasilkan APBN 2022 yang responsif, kredibel, dan akuntabel.