MONITOR, Jakarta – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jepang menggelar Diklat Terpadu Dasar (DTD) untuk yang pertama kalinya pada tanggal 12 dan 14 Agustus 2021 secara blended.
Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qaumas hadir dalam penutupan yang dirangkai dengan Ansor-Banser Bersholawat untuk memperingati Harlah Ansor Jepang ke 1 dan Kemerdekaan RI ke 76, pada Sabtu (14/8).
Bertempat di Masjid NU At-Taqwa Koga Ibaraki Jepang, Gus Yaqut beserta sejumlah pengurus Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor hadir secara virtual. Gus Yaqut mengapresiasi atas digelarnya DTD di masa pendemi Covid-19. “Jika Covid-19 telah surna insya Alloh kami dari Pimpinan Pusat Ansor ingin bersilaturrahmi dengan PCI NU di Jepang dan tentu para kader Ansor”, katanya.
“Saya bangga kepada sahabat-sahabat Ansor di Jepang, karena di tengah kesibukan mencari nafkah, masih menyempatkan aktif menjadi bagian dari GP Ansor,” tegas Gus Yaqut yang juga Menteri Agama RI.
Menteri Agama RI ini mengatakan Nahdlatul Ulama (NU) itu sirruz zaman, banyak rahasia yang pada waktu itu dilakukan ternyata mendapatkan kebenaran pada saat ini, seperti halnya lambang NU berupa gambar jagat yang diikat dengan tali yang kendor. Ternyata belakangan menggambarkan hari kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Gus Yaqut menambahkan bahwa kaderisasi adalah modal penting untuk berjuang dan mengerakan NU. Hadratus Syaih KH. Hasyim Asy’ari pernah mengatakan, katanya: “Siapa yang mau mengurusi NU, saya anggap ia santriku. Siapa yang jadi santriku, saya do’akan husnul khotimah beserta anak cucunya.”
Dihadapan para Pengurtus Cabang Istimewa NU Jepang yang hadir, Gus Yaqut optimis, bahwa masa depan NU akan cerah dan gemilang, karena saat ini kita memiliki kader sekitar 7 juta dengan kapasitas yang beragam. “Berkali-kali saya tegaskan bahwa Ansor adalah masa depan NU dan NU masa depan”, kata Mantan Wakil Bupati Rembang ini.
Gus Yaqut berpesan kepada 51 peserta DTD, untuk istiqomah dalam ber-NU dan ber-Ansor. “Sedikit hal yang bisa kita lakukan secara istiqomah akan lebih baik dari pada banyak gagasan yang tidak dilakukan secara konsisten (istiqomah),” ungkapnya.
Sebagai informasi, Kegiatan DTD diikuti oleh 51 peserta, berasal dari seluruh prefecture (provinsi) di Jepang dan dipusatkan di Prefecture Ibaraki.
Dewan Pembina PC GP Ansor Jepang, Yuda Iswahyudi mengatakan DTD bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang Aswaja, NU dan Ansor. “Kita berharap DTD mampu menunumbuhkan militansi anggota dan kader Ansor-Banser di Jepang yang saat ini dibutuhkan, lebih-lebih di negeri rantau”.
“DTD di samping untuk memenuhi instruksi PP GP Ansor sebagai pembekalan calon pengurus PC, juga untuk meningkatkan kemampuan fisik dan militansi anggota,” terang Yuda.
DTD dilaksanakan dengan dua model, in class dan out class. In class untuk pembekalan materi-materi DTD yang diisi oleh Instruktur Pimpinan Pusat GP Ansor, yaitu: ke-Aswaja-an oleh KH. Aunullah A’la Habib (Wakil Sekjen Bidang Kajian Islam), Ke-NU-an oleh Moesafa (Wakil Sekjen Bidang Kaderisasi), Ke-Ansor-an oleh Ruchman Basori (Ketua Pimpinan Pusat Ansor Bidang Kaderisasi) dan Ke-Banseran oleh Hasan Basri Sagala (Wakasatkornas Banser) dan Hery BH Ka Asren Diklat Satkorns Banser.
MONITOR, Banten - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengaku kaget…
MONITOR, Jakarta – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kementerian Imipas) menyerahkan bantuan untuk pengungsi erupsi Gunung Lewotobi di Lembata, Nusa Tenggara…
MONITOR, Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat penangkapan bagi…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin…
MONITOR, Jakarta - Perlindungan hukum bagi pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi perhatian penting di tengah…
MONITOR, Jakarta - Pada momentum hari guru nasional 2024, JPPI merasa penting untuk menyoroti secara…