MONITOR, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan ketersediaan pangan dalam kondisi cukup dan kemudahan akses masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangannya dengan harga yang terjangkau. Terlebih dalam kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat ini yang mengharuskan masyarakat mengurangi aktivitasnya.
Untuk itu Kementan terus mengoptimalkan keberadaan Pasar Mitra Tani/Toko Tani Indonesia (PMT/TTIC) dengan melakukan pemasaran secara online.
Merespon hal tersebut, BKP kembali memfasilitasi pembelian bahan pangan secara daring dengan bebas ongkos kirim (free ongkir) di PMT/TTIC baik di pusat, propinsi maupun kab/kota. Free ongkir tersebut senilai maksimal 35 ribu dengan syarat pembelanjaan bahan pangan minimal 50 ribu.
Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan BKP Risfaheri menjelaskan bahwa PMT/TTIC telah memberikan bebas ongkos kirim sejak pemberlakukan PPKM Darurat sejak 3-31 Juli lalu, baik melalui aplikasi GoFood, GrabMart dan PasTani. Pada masa PPKM lanjutan ini, pemberlakuan bebas ongkos kirim bisa didapat melalui aplikasi belanja daring PasTani yang merupakan marketplace milik BKP. PasTani dapat diunduh melalui play store maupun diakses melalui website dengan alamat http://pastani.id.
“Pemberlakuan free ongkir bagi pengguna aplikasi Pas Tani, selain untuk membantu masyarakat berbelanja dan pengemudi Ojol tetap dapat order, juga dalam rangka promosi agar PasTani semakin dikenal oleh masyarat sebagai aplikasi yang menawarkan pangan pokok yang “pasti kualitasnya dan pas harganya” sesuai tagline PasTani,” ungkap Risfaheri.
Dia menjelaskan bahwa sebagian besar PMT/TTIC di seluruh provinsi telah masuk dan dapat diakses pada aplikasi PasTani. Begitu juga di beberapa kabupaten/kota juga sudah online. Contohnya seperti PMT Depok, TMT Tarubudaya Semarang, TMT Solo Sejahtera dan TMT Aspakusa Makmur Boyolali.
Salah seorang pelanggan TTIC Pasar Minggu, Riska mengakui sangat terbantu dengan tersedianya aplikasi belanja daring PMT/TTIC. Apalagi dengan adanya fasilitas free ongkir sangat membantu masyarakat.
“Dalam kondisi pandemi dan PPKM ini, saya lebih senang belanja kebutuhan pangan secara online, jadi tidak perlu keluar rumah. Apalagi juga ada bebas ongkir,” ungkapnya.
Hal serupa juga diakui oleh Dedeh, pembeli di PMT Bandung, Jawa Barat yang berharap agar kemudahan dalam mendapatkan bahan pangan dengan bebas ongkir seperti ini dapat terus dirasakan oleh masyarakat terutama di masa pandemi.
Sebagai catatan selama PPKM Darurat 3-31 Juli 2021 setidaknya ada 5.958 kali transaksi online free ongkir baik melalui PasTani, GoFood dan GrabMart, serta yang non free ongkir GoMart, dengan total volume yang disalurkan mencapai 31,09 ton.
“Ini akan kami dorong tingkatkan terus. Diharapkan belanja online ini bisa menjadi solusi penjualan dimasa pademi covid19. Petani terbantu penjualan hasil produksinya, konsumen sangat terbantu dan pengemudi Ojol tetap dapat order,” pungkas Risfaheri.