MONITOR, Jakarta – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu tolak ukur perekonomian nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mencapai 64 juta.
Angka tersebut mencapai 99,9 persen dari keseluruhan usaha yang beroperasi di Indonesia, menjadikan UMKM sebagai potensi meningkatkan dan memperkuat dasar ekonomi Indonesia, terlebih di masa pandemi.
Pertamina Foundation dalam program PFPreneur ikut andil dalam memberikan perhatian pada kegiatan kewirausahaan, khususnya kaum perempuan, berupa peningkatan kapasitas, pendampingan, dan pengembangan embrio usaha perempuan menjadi mandiri serta mampu bersinergi dan mengakses pinjaman modal usaha dari pihak ke tiga.
“Dengan diadakannya program PFPreneur ini harapannya adalah wirusaha perempuan akan memiliki knowledge, sharing pengalaman, jaringan, serta kick off dengan menghadirkan teman- teman dari Universitas Pertamina yang nantinya akan mendampingi 30 kelompok terpilih apabila ada pertanyaan atau kesulitan. Dan ke depannya dapat berkembang menjadi suatu komintas PFPreneur yang ada di bawah koordinasi Pertamina Foundation. Semoga pembinaan, mentoring, dan itikad yang luar biasa akan memberikan manfaat untuk masyarakat semuanya dan semoga Allah SWT meridhoi,” ungkap Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari, Rabu (04/08).
Pada tahun 2020, telah diselenggarakan kegiatan Women Leaders & Enterpreneurs yang diikuti oleh 1006 peserta UMKM perempuan terpilih. Dalam kondisi pandemi covid-19, webinar dan pelatihan dilakukan secara daring oleh praktisi bisnis, akademisi, dan tokoh muda berupa sharing pengalaman, capacity building dan simulasi/ praktek.
Pada akhir pelatihan terpilih 30 kelompok terbaik berdasarkan penilaian penugasan dalam bidang akses marketplace, channel media social untuk mendukung pemasaran, metode pembayaran, penyusunan laporan keuangan sebagai media evaluasi usaha, dan sertifikasi usaha.
Vice President CSR Pertamina, Arya Paramita, menyampaikan bagaimana UMK memiliki makna penting bagi Pertamina.
“Program pengadaan UMK ini sebagai wujud dukungan untuk peningkatan dan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan. Tujuan yang bukan dibuat sendiri oleh Pertamina, melainkan telah disepakati dunia. Melalui berbagai lingkup dan tahapan kegiatan pelatihan, diharapkan produk-produk UMK yang berkualitas dan bersertifikasi dapat diproduksi dan bersaing, baik di pasar dalam maupun luar negeri,” jelasnya.
Selain itu, aktris sekaligus founder Soekarseno Foundation, Cinta Laura, menyampaikan dukungan dan atusiasnya berkolaborasi dalam program PFPreneur.
“Program PFPreneur membangun kesempatan bagi para perempuan untuk mengembangkan kewirausahaan modern berbasis digital yang diharapkan dapat menyesuaikan dengan kondisi pandemi saat ini. Hadirnya program ini merupakan langkah hebat dan tepat sebagai salah satu gerakan pemajuan ekonomi dari situasi berat selama pandemi. Jadi, tunggu apa lagi, ayo bergabung dalam PFPreneur 2021!” tutup Cinta.
Pertamina Foundation melalui PFPreneur 2021 kembali hadir memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha atau UMKM Indonesia yang berkiprah di bidang kerajinan, fashion, dan kuliner.
Periode pendaftaran dibuka mulai tanggal 4 hingga 28 Agustus 2021. Adapun pendaftaran kegiatan pelatihan PFPreneur 2021 dapat diakses pada laman https://preneur.pertaminafoundation.org