PENDIDIKAN

Kemendikbudristek Gelar Lomba Penulisan, Foto dan Vlog Bumi Rempah Nusantara untuk Dunia

MONITOR, Kupang – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Kebudayaan menggelar lomba penulisan dan foto, serta lomba vlog Bumi Rempah Nusantara untuk Dunia.

Untuk lomba penulisan dan foto tahun ini mengangkat tema “Revitalisasi Jalur Rempah” yang di dalamnya mengandung nilai-nilai sejarah, seni budaya dan ekspresinya, kuliner, bahasa, kesehatan, kecantikan, ritual, dan hal-hal yang berkaitan dengan budaya bahari Nusantara.

Sementara itu, Lomba Vlog mengangkat tema “Cagar Budaya dan Warisan Budaya Takbenda Jalur Rempah”.

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Restu Gunawan, menjelaskan bahwa pelaksanaan lomba tersebut dilaksanakan sebagai upaya pemerintah dalam mengobarkan semangat kejayaan rempah-rempah dengan mengenal berbagai kearifan budaya Nusantara, pemanfaatan cagar budaya dan warisan budaya takbenda.

“Jalur Rempah digelorakan kembali sebagai memori kolektif bahwa Nusantara merupakan simpul penting pertukaran antarbudaya yang mempertemukan berbagai ide, ilmu pengetahuan, agama, bahasa, estetika, hingga adat kebiasaan, selama berabad-abad yang dipersatukan melalui kehangatan rempah-rempah,” terang Restu.

Selama ribuan tahun, kata Restu, Nusantara telah meraih puncak peradaban penting karena menjadi daerah strategis, khususnya sebagai daerah tujuan perdagangan.

Alur globalisasi Nusantara ini menyebabkan berkembangnya beragam pengetahuan dan kebudayaan yang tidak hanya menjadi warisan budaya bagi Indonesia, tetapi juga menjadi warisan budaya bagi dunia. Akibat posisi geo-politik dan geo-ekonomi yang sangat strategis dan terletak di antara dua benua dan samudera, Indonesia merupakan “global meeting point”.

“Sayangnya, jejak sejarah rempah sepertinya tenggelam oleh zaman. Kesadaran akan masa lalu belum atau tidak dirasakan penting sehingga masyarakat kita tidak terjaga memori kolektifnya akan kekayaan dan kejayaan Nusantara. Bagaimana mungkin kesadaran cinta tanah air tumbuh apabila kita sebagai bangsa tidak tahu sejarahnya,” tutur Restu.

Melalui lomba penulisan, foto dan vlog budaya ini, nilai-nilai budaya rempah diharapkan dapat meresap dalam masyarakat dan menjadi pemahaman bersama untuk menggambarkan dan menjelaskan masa lalu untuk kepentingan masa depan bangsa.

Memori kolektif budaya rempah-rempah ini harus menumbuhkan kebanggaan dan nasionalisme warga negara serta memberikan pemaknaan penting tentang arti berbangsa.

Lomba penulisan dan foto dapat diikuti oleh wartawan, masyarakat umum dan pelajar SMA atau sederajat dengan batas waktu pendaftaran dan pengiriman karya sampai 1 September 2021. Kompetisi bersifat terbuka dan tidak dipungut biaya.

Penulisan meliputi karya tulis berbentuk liputan mendalam dan artikel. Sedangkan foto meliputi foto jurnalistik dan non jurnalistik. Petunjuk teknis dan informasi lebih lanjut dapat diakses di laman jalurrempah.kemdikbud.go.id/lomba-penulisan-dan-foto-bumi-rempah-nusantara-2021.

Sementara itu, lomba vlog dapat diikuti oleh masyarakat umum tanpa batasan usia dengan mengirimkan maksimal satu karya vlog orisinil dan terbaru yang diambil dari kamera digital maupun smartphone berdurasi 1 sampai 5 menit dengan format mp.4 dan pengambilan gambar landscape (16:9).

Batas waktu pendaftaran dan pengiriman karya sampai 1 September 2021.

Petunjuk teknis dan informasi lebih lanjut dapat diakses di laman jalurrempah.kemdikbud.go.id/lomba-vlog-bumi-rempah-nusantara-terbuka-untuk-umum-2021.

Jadwal pelaksanaan kompetisi, pendaftaran dan pengiriman karya di mulai tanggal 1 Agustus s.d. 1 September 2021, seleksi administrasi 1 s.d 5 September 2021, dan penilaian juri akan dilakukan pada tanggal 5 s.d. 27 September 2021.

“Pengumuman pemenang akan dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2021, dengan total dana apresiasi bagi para pemenang sebesar Rp570 juta. Kami mengajak seluruh budayawan, jurnalis, dan masyarakat untuk ikut dalam lomba penulisan dan foto, serta lomba vlog Bumi Rempah Nusantara untuk Dunia,” tutup Restu.

Recent Posts

Menperin Agus: Bangun Industri Sulit, Menghancurkannya Mudah!

MONITOR, Jakarta - Industri manufaktur di berbagai negara saat ini tengah menghadapi dampak dari ketidakpastian…

1 jam yang lalu

Satgas TMMD Ikut Meriahkan Kegiatan Arak-Arakan Bunda Maria, Bukti Keharmonisan TNI dan Warga

MONITOR, Timika - Warga Kampung Pigapu tampak antusias mengikuti arak-arakan Patung Bunda Maria dalam rangka…

3 jam yang lalu

Petugas Haji Siapkan Bus Antarkota dengan Spek Khusus

MONITOR, Jakarta - Tahap pemberangkatan jemaah haji dari Madinah menuju Makkah sudah dimulai. Petugas Penyelenggara…

4 jam yang lalu

Kembali Nahkodai MAI, Prof Rokhmin Beberkan 4 Misi Penguatan Akuakultur Indonesia

MONITOR, Bandung - Guru Besar IPB University Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS kembali didapuk…

11 jam yang lalu

Gelar Workshop, UID dorong Publikasi Ilmiah Civitas Akademika Tembus Jurnal Bereputasi Global

MONITOR, Depok - Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Depok (UID) sukses menggelar acara monumental bertajuk "Strategi…

12 jam yang lalu

Kemenperin Percepat Dekarbonisasi Industri Menuju Target NZE 2050

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian menegaskan komitmennya untuk mempercepat dekarbonisasi sektor industri sebagai langkah nyata…

13 jam yang lalu