MONITOR, Jakarta – Ditengah berlangsungnya pandemi, politikus senior Fahri Hamzah menyoroti kesiapan Pemilu dan persoalan digitalisasi data penduduk. Menurutnya, ada indikasi kecurangan terhadap pemilu dan potensi korupsi.
Dikatakan Fahri, ini terjadi sejak digitalisasi data penduduk di Indonesia dirusak.
“Sejak digitalisasi data penduduk dirusak, saya sudah bilang lama. Ada yang mau melakukan dua hal, yakni Pemilu curang dan korupsi,” kata Fahri Hamzah dalam keterangannya, Senin (26/7/2021).
Maka menurutnya wajar, apabila hingga saat ini pemerintah tidak memiliki data kependudukan dan data pemilih yang kredibel.
“Makanya, sampai sekarang kita gak punya data penduduk dan pemilih yang kredibel. Pejabat masih berantem soal data sambil tidak mau dibenahi,” tukas Waketum DPP Partai Gelora Indonesia ini.
Eks Wakil Ketua DPR RI ini mengingatkan adanya potensi kecurangan di Pemilu 2024 nanti. Ini terjadi apabila belum ada sinkronisasi data daftar pemilih tetap (DPT), sehingga menyeret lembaga KPU dan Kemendagri.
“Nanti, kalau jelang pemilu 2024, KPU masih akan bertengkar dengan Kemendagri soal data daftar pemilih tetap (DPT) versus data kependudukan dan catatan sipil (dukcapil) seperti pemilu lalu 2019 lalu. Itu artinya akan ada yang curang,” jelasnya.
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menyambut terpilihnya calon pimpinan KPK dan…
MONITOR, Jakarta - Isu kemiskinan dan kelaparan menjadi isu yang sama-sama diserukan oleh Ketua DPR…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo meminta Pemerintah untuk…
MONITOR, Jakarta - Keterbukaan informasi publik menjadi elemen penting dalam penyelenggaraan pemerintahan demokratis. Keterbukaan informasi…
MONITOR, Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih dua…
MONITOR, Jakarta - Dipanggilnya Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan dan Fahmi hakim ketua DPRD Provinsi…