Jumat, 19 April, 2024

Kemenperin Siapkan 500 Fasilitas Isoman Lengkap dengan Konsentrator Oksigen

MONITOR, Jakarta – Penanganan Covid-19, termasuk penanganan pasien, membutuhkan keterlibatan semua pihak baik dari unsur pemerintah maupun masyarakat.

Pemerintah telah mendorong semua kementerian/lembaga untuk turut berkontribusi dalam penanganan pasien Covid-19 antara lain dengan membangun fasilitas-fasiltas isolasi terpusat dengan menggunakan fasilitas kementerian/lembaga terkait.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berperan aktif untuk mendorong percepatan penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19 di tanah air. Berbagai langkah strategis telah dijalankan, dengan mempertimbangkan aspek kesehatan dan ekonomi yang sama-sama menjadi prioritas.

“Salah satu upayanya adalah menyediakan fasilitas isolasi mandiri (isoman) dengan kapasitas 500 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Jakarta (100 pasien), Bogor (100 pasien), Bandung (100 pasien), Yogyakarta (100 pasien), dan Surabaya (100 pasien),” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara peresmian Fasilitas Isolasi Mandiri Terpusat Kementerian Perindustrian di Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta, Sabtu (24/7).

- Advertisement -

Menperin menjelaskan, penyediaan fasilitas isolasi terpadu oleh berbagai kementerian/lembaga dimaksudkan untuk mengurangi tekanan terhadap rumah sakit yang saat ini cukup kewalahan akibat melonjaknya jumlah pasien covid-19. Hal ini sesuai dengan arahan dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 14 Juli 2021.

“Bahwa dalam membantu penanganan Covid-19, setiap kementerian/lembaga diharapkan dapat menyediakan fasilitas isolasi mandiri terpusat dengan memanfaatkan gedung atau balai diklat yang dimiliki masing-masing kementerian/lembaga,” paparnya.

Menindaklanjuti hal tersebut, Kemenperin menetapkan BDI Jakarta, Wisma Industri Kemenperin di Puncak, Politeknik Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) Bandung, BDI Yogyakarta, dan BDI Surabaya sebagai tempat isolasi mandiri terpusat. Nantinya fasilitas ini dapat digunakan oleh pegawai di lingkungan Kemenperin, keluarga pegawai, maupun masyarakat sekitar.

“Fasilitas isolasi terpadu juga berfungsi sebagai sarana penanganan pasien covid agar dapat ditangani sejak dini dengan baik sehingga mencegah terjadinya perburukan,” jelasnya. Selain itu, fasilitas ini dapat pula membantu meringankan beban fasilitas kesehatan, Puskesmas, dan rumah sakit rujukan dalam penanganan pasien positif Covid-19

Agus mengemukakan, masing-masing fasilitas isoman menampung sekitar 100 pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala, yang dilengkapi fasilitas kamar, kunjungan dokter dan perawat, serta pemberian obat-obatan sesuai kebutuhan pasien.

Fasilitas isoman tersebut juga akan dilengkapi dengan 300 konsentrator oksigen yang merupakan alat bantu pernafasan bagi pasien dengan gejala ringan dan sedang yang membutuhkan. Selain itu, lokasinya juga cukup dekat dengan rumah sakit, sehingga jika ada pasien yang bergejala berat, dapat langsung dirujuk ke rumah sakit terdekat tersebut.

“Di samping fasilitas isolasi terpusat, Kemenperin saat ini tengah mendorong pendirian fasilitas-fasilitas isolasi berupa rumah-rumah oksigen bekerja sama dengan para perusahaan industri terutama industri-industri non-produsen oksigen tetapi memiliki teknologi penghasil oksigen. Ini ditujukan untuk mendekatkan fasilitas isolasi dengan sumber-sumber oksigen sehingga tidak ada kendala suplai oksigen bagi pasien covid-19,” ungkapya.

Menperin menambahkan, pihaknya berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyediaan fasilitas isolasi mandiri terpusat ini, khususnya tokoh masyarakat, camat, lurah, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa setempat yang telah mengizinkan pembukaan fasilitas isolasi mandiri terpusat diwilayahnya.

“Apresiasi juga kami sampaikan khususnya kepada BNPB, TNI dan Polri, serta pemerintah daerah,” sebutnya.

Selain penyediaan fasilitas isoman terpusat, Agus menyatakan, Kemenperin juga bekerja sama dengan asosiasi industri dalam menyelenggarakan program vaksinasi bagi para pelaku industri atau tenaga kerja perusahaan manufaktur di wilayah Jawa dan Bali.

“Jumlah sasaran vaksinasi tersebut sebanyak lima juta orang dan akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai Oktober 2021,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal Kemenperin, Dody Widodo mengungkapkan, masyarakat sekitar lokasi isoman Kemenperin dapat memanfaatkan fasilitas tersebut dengan cara berkoordinasi terlebih dahulu dengan pengurus RT dan RW setempat. Masyarakat perlu membawa hasil swab ke lokasi isoman, dan kemudian akan diperiksa ulang.

“Nantinya apabila sudah lapor dan terverifikasi, bisa diantar oleh Babinsa ke lokasi isoman Kemenperin tersebut,” ujarnya

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Arus Gunawan menyampaikan, pihaknya siap memfasilitasi sejumlah satker unit pendidikan vokasi di bawah binaannya menjadi sarana untuk isolasi mandiri.

“Karena dampak pandemi Covid-19, proses pembelajaran pada unit pendidikan kami saat ini dilakukan secara daring. Oleh karena itu, bisa dimanfaatkan untuk menjadi fasilitas isolasi mandiri,” terangnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER