MONITOR, Jakarta – Pemerintah mulai merekrut ratusan ribu mahasiswa kedokteran dan bidan untuk menjadi tenaga vaksinator. Ini dilakukan guna mencapai target program vaksinasi sebanyak 70 juta di bulan September nanti.
Upaya tersebut dinilai politikus senior Fahri Hamzah sangat tidak mudah. Meskipun, pemerintah telah memberikan pelatihan kepada relawan vaksinator.
“Pemerintah akan melatih ratusan ribu bidan dan mahasiswa kedokteran sebagai vaksinator. Tapi itu tak mudah. Menyuntikkan vaksin itu tak cukup 5 menit per orang,” ujar Fahri Hamzah dalam keterangannya, Sabtu (17/7/2021).
Fahri membayangkan proses yang dilalui peserta vaksinasi akan sangat rumit. Bahkan membutuhkan waktu yang tidak singkat.
“Yang akan divaksin harus dicek dulu tensi dan kimia darahnya agar agar bisa menerima vaksin. Yang tensi darahnya tinggi, misalnya, diberi obat dan ditunggu dulu sampai normal. Nunggunya bisa setengah sampai dengan satu jam. Setelah normal baru disuntik vaksin,” terang Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini.
Eks Wakil Ketua DPR RI ini mengingatkan, agar para tenaga relawan vaksinator berhati-hati dalam melakukan tugasnya. Selain itu ia meminta agar mereka tidak sembarangan menyuntik pasien.
“Kalau disuntik sembarangan, saat kimia darah atau tensi tidak tepat itu berbahaya, bisa fatal. Jadi memang harus super hati-hati,” imbuh Fahri.
MONITOR, Jakarta - PSSI resmi memperkenalkan pelatih timnas Indonesia Patrick Kluivert kepada media pada Minggu…
MONITOR, Jakarta - Guna mengoptimalkan pemanfaatan air dari Bendungan Bintang Bano, Kementerian Pekerjaan Umum melalui…
MONITOR, Jatim - Sebuah ledakan terjadi di sebuah rumah milik anggota Bhabinkamtibmas Polsek Dlanggu di…
MONITOR, Jakarta - Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai Subholding Refining dan Petrochemical mendukung program Pemerintah…
MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman menegaskan komitmen Kementerian…
MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melantik sebanyak 13 pejabat eselon I atau…