MONITOR, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan program pembangunan jembatan gantung sebagai akses konektivitas antar desa, salah satunya di Provinsi Jawa Timur telah diselesaikan Jembatan Gantung Mbah Buto sepanjang 60 meter yang menghubungkan Desa Ngrimbi dengan Desa Penggaron, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali Achmad Subki menyatakan, Jembatan Gantung Mbah Buto merupakan bagian dari paket pekerjaan Pembangunan Jembatan Gantung Kaliregoyo Cs yang dilaksanakan oleh BBPJN Jawa Timur – Bali, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR.
“Selain Jembatan Gantung Mbah Buto, terdapat dua jembatan gantung lainnya masih dalam proses konstruksi yakni Jembatan Gantung Kaliregoyo di Kabupaten Lumajang dan Jembatan Gantung Ngares di Kabupaten Trenggalek,” kata Subki.
Dikatakan Subki, bahwa sesuai peruntukannya, jembatan gantung pejalan kaki ini hanya boleh dilintasi oleh warga yang berjalan kaki ataupun menggunakan kendaraan bermotor roda dua.
“Jembatan ini tidak boleh dilewati oleh kendaraan roda 4, kecuali keadaan urgent yaitu yang boleh melewati adalah ambulans. Jembatan Gantung Mbah Buto ini konstruksinya adalah jembatan gantung baja, dimana kekuatannya mengandalkan sling hanger sebagai perkuatan di lantainya,” ujarnya.