PEMERINTAHAN

Kementan Komitmen Bantu Serap Gabah Petani

MONITOR, Lampung – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beserta jajarannya di Kementerian Pertanian memiliki komitmen menjaga ketahanan pangan dengan membantu petani melakukan pembelian gabah sesuai harga ketentuan pemerintah. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi stabilisasi harga.

Seperti yang dialami petani di Lampung Utara dan Lampung Timur yang pada akhir Juni 2021 harga gabah kering panen (GKP) hanya berkisar 3.000 sampai 3.800/kg, jauh di bawah harga acuan atau harga pembelian pemerintah (HPP).

Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi mengungkapkan bahwa sejak awal Juli tim Badan Ketahanan Pangan sudah turun ke lapangan untuk memastikan penyebab harga gabah petani anjlok, dan memastikan petani tidak terlalu merugi.

“Kementan memberikan bantuan subsidi ini untuk menjamin harga jual gabah petani, agar mereka tetap semangat terus berproduksi yang sangat penting dalam menjaga ketersediaan pangan,” jelasnya.

Menurut Agung, bantuan diberikan dengan subsidi sebesar 300 rupiah per kilogram gabah agar petani mendapatkan harga jual sesuai HPP pada masa panen raya saat ini.

Sementara itu Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan Risfaheri yang memimpin rombongan memberikan bantuan subsidi tersebut menyerahkan secara langsung kepada 31 orang petani dari 4 poktan di Lampung Utara yang menjual gabah sebanyak 32,88 ton GKP, dan 3 poktan di Lampung Timur dari luas panen 35 ha atau sekitar 140 ton GKP.

“Kami atas nama Kementerian Pertanian ikut prihatin dengan kondisi yang dialami petani Lampung Utara dan Lampung Selatan. Ada bantuan subsidi harga jual untuk mengurangi kerugian para petani, dan tentunya untuk memberikan semangat tetap berproduksi pada musim tanam berikutnya,” ungkap Risfaheri saat menyerahkan bantuan di
Kecamatan Abung Surakarta, Kab. Lampung Utara pada Jumat (2/07/2021).

Dalam kesempatan ini, Ketua Kelompok Tani Mandiri Surjoyo di Desa Bandar Sakti Kecamatan Abung Surakarta Kabupaten Lampung Utara sangat mengapresiasi bantuan Kementerian Pertanian untuk para petani yang saat ini mengalami harga jatuh.

“Kami dan seluruh anggota Poktan Mandiri mengucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian Kementerian Pertanian. Bantuan ini sangat mambantu kami untuk tambahan modal tanam berikutnya,” ujar Surjoyo.

Hal yang sama dirasakan para petani di Desa Mekar Jaya, yang akan panen sekitar 35 ha merasakan kepedulian Kementerian Pertanian dengan adanya bantuan subsidi harga jual,

“Terima kasih atas kunjungan tim Kementan, serta bantuan subsidi harga jual gabah yang akan diberikan. Kami akan mendata luas panen dan penjualan para anggota kami, dan segera melaporkan ke tim. Bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi para petani untuk usahatani,” terang Gede Jasri, Ketua Poktan Suka Makmur Desa Mekar Jaya.

Recent Posts

Komisi IX DPR Kawal RUU Transportasi, Pastikan Jaminan Perlindungan Ojol Sebagai Pekerja

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini menyambut baik percepatan pembahasan…

2 jam yang lalu

Hilirisasi UMKM Tak Lagi Manual, Kementerian UMKM Tekankan Pemanfaatan Teknologi Digital

MONITOR, Bandung - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi digital…

2 jam yang lalu

Soroti Isu TNI Ingin Pidanakan Ferry Irwandi, DPR: Banyak Kasus yang Lebih Urgent untuk Ditindak

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Junico Siahaan menyoroti isu Tentara Nasional Indonesia…

3 jam yang lalu

Komisi IV DPR Akan Panggil KKP Terkait Tanggul Beton di Cilincing

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, menyatakan pihaknya akan…

4 jam yang lalu

Memberi Makan dan Buka Lapangan Kerja, Menag Tegas MBG Program Mulia

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah program mulia…

6 jam yang lalu

Sigmaphi Kritik Rencana Menkeu Pindahkan Uang Pemerintah Rp.200 Triliun ke Bank Himbara

MONITOR, Jakarta – Direktur Eksekutif Sigmaphi Indonesia, Muhammad Islam, merespons rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang…

6 jam yang lalu