MONITOR, Depok – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok Fraksi PKB, Babai Suhaimi menyoroti lemahnya pengawasan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 di fasilitas pelayanan publik Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, khususnya di Gedung Baleka II, Balai Kota Depok.
Pasalnya, pengelola perparkiran di gedung tersebut masih menerapkan layanan sentuh tangan, bukan sensor, di pintu masuk, sehingga dapat berpotensi terjadinya penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Babai mendapatkan informasi layanan perparkiran tersebut dari sejumlah warga, sehingga ia pun angkat bicara, guna membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Depok.
“Kalau memang itu benar, betapa lemahnya pengawasan (prokes) yang dilakukan oleh Pemkot Depok. Gimana kasus Covid-19 di Depok gak semakin banyak, kalau pengawasannya lemah?” kata Babai kepada MONITOR, Rabu (23/06).
“Ini harus segera dibenahi. Kalau tidak akan berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19, klaster Balai Kota, karena belum ada kejelasan kapan berakhirnya Covid-19 ini. Jadi harus segera diganti. Nanti akan saya sampaikan ke Pemkot Depok untuk segera menggantinya dengan layanan sensor,” tegas Babai.
Petugas Dinas Perhubungan Kota Depok yang menjabat sebagai koordinator perparkiran Gedung Baleka II, Wahyu, membenarkan perparkiran di Gedung Baleka II, khusus kendaraan roda dua, masih menggunakan layanan sentuh tangan atau tekan tombol.
Namun, jelas Wahyu, mulai Rabu (23/06/2021) ini, pihaknya telah menempatkan sejumlah petugas bersarung tangan, yang akan membantu pengunjung untuk mengambil karcis parkir di pintu masuk.
“Tadi sudah kami sampaikan ke teman-teman (petugas) untuk memakai sarung tangan. Jika ada pengunjung yang datang, mereka yang pencet tombol di gate in-nya, karcisnya mereka yang berikan ke pengunjung,” katanya.
Kendati demikian Wahyu mengatakan, pihaknya akan segera membenahi layanan perparkiran di Gedung Baleka II, dengan mengadopsi layanan touchless ticketing atau layanan sensor di pintu masuk parkir Gedung Baleka II.
“Untuk di gedung-gedung lain (Balai Kota) kita sudah menggunakan sensor, cuman di gedung Baleka II saja yang belum (parkir motor). Dalam waktu dekat, untuk Baleka II juga akan kita pakai penerapan sensor,” ungkapnya.