MONITOR, Solo – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, bersama Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, meninjau lokasi proyek pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen yang dikerjakan oleh PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB), selaku anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Keduanya didampingi oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Danang Parikesit, melakukan kunjungan ke proyek tersebut, Sabtu (19/06). Adapun tujuannya untuk memastikan progres proyek pembangunan jalan tol tersebut.
Dalam kunjungan ini, PT JJB yang diwakili oleh PGS Direktur Utama Oemi Vierta Moerdika menjelaskan alokasi pendanaan pengadaan tanah untuk trase jalan tol Yogyakarta-Bawen beserta progres pembebasan lahan jalan tol Yogyakarta-Bawen.
“Saat ini sedang dilakukan penyusunan dokumen Rencana Teknik Akhir (RTA) dengan target persetujuan RTA parsial untuk semua seksi dimana target terdekat adalah Seksi 1 (Yogyakarta-Banyurejo). Jika tercapai maka kami targetkan konstruksi Seksi 1 sudah dapat dimulai pada Agustus 2021 mendatang,” ujar Oemi.
Selain itu Oemi membahas upaya-upaya percepatan penetapan lokasi (Penlok) jalan tol ruas Yogyakarta-Bawen di provinsi Jawa Tengah. Ia juga menambahkan, PT JJB sudah berkoordinasi dengan semua pihak terkait, demi mempercepat target dari pengerjaan konstruksi Seksi 1.
“Dengan adanya kunjungan Menko Perekonomian ini tentunya kami berharap kendala yang ada di lapangan, khususnya untuk kendala pengadaan tanah yang saat ini menjadi pekerjaan utama dapat segera ditemukan solusinya dengan formula yang tepat, sehingga target-target yang kami tentukan baik rarget kontruksi maupun target operasi dari Jalan Tol Yogyakarta-Bawen ini dapat terlaksana sesuai rencana,” ungkap Oemi Vierta.
Dalam kunjungannya, Menko Perekonomian memastikan progres dari perkembangan jalan tol yang akan melewati dua Provinsi tersebut, yaitu Provinsi Jawa Tengah sepanjang 67,05 Km dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 8,77 Km. Menko Perekonomian juga turut meninjau kebutuhan dari pelaksanaan proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen ini ke depannya.
Airlangga Hartanto mengatakan bahwa Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan sangat mendukung penuh proses pengerjaan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen termasuk mendorong percepatan penyelesaian sejumlah kendala teknis dan non teknis yang saat ini terjadi.
“Tentunya pekerjaan rumah dari Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen yang paling krusial saat ini ialah kebutuhan alokasi pendanaan untuk pengadaan tanah, kami dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait dari proyek ini untuk nantinya mencarikan solusi atas kendala terhadap pendanaan,” tambah Airlangga.
Danang Parikesit juga memastikan BPJT akan mendukung penuh kebijakan yang diambil setelah kunjungan dari Menko Perekonomian dan Menteri Perindustrian.
“BPJT berharap kunjungan kali ini bisa membantu upaya percepatan dari anggaran alokasi pendanaan pengadaan lahan yang terus kami kejar progresnya agar pembangunan jalan tol ini bisa berjalan sesuai dengan rencana,” ujar Danang.
Jalan Tol Yogyakarta-Bawen memiliki nilai investasi sebesar Rp14,26 triliun dan masa konsesi selama 40 tahun dan terdiri dari 6 seksi yaitu:
- Yogyakarta – SS Banyurejo (8,25 Km)
- SS Banyurejo – SS Borobudur (15,26 Km)
- SS Borobudur – SS Magelang (8,08 Km)
- SS Magelang – SS Temanggung (16,64 Km)
- SS Temanggung – SS Ambarawa (22,56 Km)
- SS Ambarawa – Interchange (IC) Bawen (5,21 Km).