MONITOR, Depok – Memberikan bekal hidup kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) agar menjadi warga yang baik dan berguna bagi masyarakat merupakan tujuan yang dikembangkan dalam konsep pemasyarakatan, khususnya di Rutan Kelas I Depok, Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan ( KPR) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Depok, Nu’man Fauzi.
“Banyak hal yang berguna telah kami berikan kepada warga binaan di Rutan Kelas I Depok. Salah satu yang sedang dijalankan saat ini adalah pengolahan atau proses pembuatan Krabu Coffee, yakni produk kopi buatan anak bui,” kata Fauzi kepada MONITOR, dikutip Senin (07/06).
Disebutkan Fauzi, Krabu sendiri merupakan singkatan dari Kreasi Anak Bui. Krabu identik dengan hasil karya WBP atau narapidana (napi) yang berada di dalam Rutan.
“Untuk proses pembuatannya (Krabu Coffee), mereka (WBP) dibimbing langsung oleh bagian Subsi Bimbingan Kegiatan Rutan Kelas I Depok,” ungkapnya.
Adapun alat-alat yang digunakan dalam pengolahan biji kopi, dari mulai proses sangrai sampai pengemasan, lanjut Fauzi, merupakan alat yang didesain dan dibuat oleh WBP, atas bimbingan petugas Rutan Kelas I Depok.
“Kalau untuk biji kopinya kita peroleh dari wilayah Bogor dan Lampung. Kalau alatnya, mesin roaster (menyangrai biji kopi) dan grinding (penggiling) dan lainnya, itu dibuat sendiri oleh warga binaan Rutan Depok,” ujarnya.
“Saat ini Krabu Coffee baru ada satu varian rasa, sachet 25 gram, kopi plus gula, dengan harga Rp1.500 per sachet. Untuk pemasarannya, masih kita lakukan di intern Rutan Depok saja, bekerjasama dengan koperasi,” jelasnya melanjutkan.
Lebih lanjut Fauzi mengatakan, meski Krabu Coffee diproduksi oleh para WBP, namun orama dan rasanya tidak kalah nikmat dibandingkan dengan kopi-kopi lain pada umumnya.
“Yang tak kalah penting lagi adalah saat para warga binaan ini bebas, mereka telah memiliki bekal untuk berkarya yang didapat saat di Rutan Depok. Sehingga apa yang kami harapkan nanti (berguna di masyarakat), dapat terwujud,” pungkasnya.