PERTANIAN

Mentan SYL: Diversifikasi Pangan Strategi Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi

MONITOR, Jakarta – Selama pandemi, sektor pertanian pada tahun 2020 masih tetap mengalami pertumbuhan yang positif di antara sektor lainnya. Pada Triwulan I 2021 BPS mencatat pertumbuhan ekonomi sektor ini mencapai 2,95 persen.

Meskipun demikian, ketahanan pangan bagi rakyat harus terus terjaga. Penyediaan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi keniscayaan, di tengah kondisi pandemi yang masih berlangsung serta ancaman krisis pangan yang juga harus diantisipasi agar hal tersebut tidak terjadi dan kebutuhan pangan bagi 270 juta rakyat tetap terpenuhi.

Untuk itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menekankan pentingnya diversifikasi pangan dengan mengoptimalkan potensi dan keragaman sumber daya pangan lokal sebagai salah satu strategi ketahanan pangan di tengah pandemi. Hal tersebut diungkapkannya dalam wawancara pada Selasa (25/05/2021) di Jakarta.

“Jadi pangan itu tidak harus beras, kita melakukan juga upaya diversifikasi pangan. Beberapa pangan lokal kita intervensi seperti singkong, talas, dan umbi-umbian lainnya,” ujar Mentan SYL.

Strategi ini menurutnya juga harus simultan dengan upaya mengoptimalisasikan lahan pertanian yang ada agar produktivitasnya menjadi lebih maksimal, termasuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan bagi keluarga.

Seiring dengan merebaknya pandemi di awal 2020, Kementan semakin gencar melakukan upaya diversifikasi pangan dengan berfokus pada pangan lokal sumber karbohidrat non beras. Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi mengatakan, upaya diversifikasi pangan ini menyasar pada enam komoditas pangan sumber karbohidrat, yaitu singkong, jagung, talas, sagu, pisang, dan kentang.

Berbagai upaya dalam gerakan diverisifkasi pangan ini dilakukan mulai dari meningkatkan produktivitas pangan lokal sesuai potensi dan sumber daya setempat, meningkatkan aksesbilitas pangan lokal dengan melakukan pendampingan UMKM pangan lokal, memperluas skala usaha dan kemitraaan UMKM pangan lokal, serta melakukan edukasi dan promosi pangan lokal.

Selain diversifikasi pangan, tambah Mentan SYL, berbagai strategi lain yang dilakukan seperti menguatkan aksesibilitas pangan melalui pemerataan distribusi pangan antarwilayah, mengembangkan smart farming, dan meningkatkan ekspor produk pertanian.

“Tidak hanya itu, kita juga mendekatkan daerah surplus ke daerah defisit, dan ini kita terus jaga agar stabilitas pasokan merata dan menjangkau seluruh daerah, hasilnya bisa kita liat, ramadan dan idul fitri ini aman dan terkendali,” ujarnya.

Recent Posts

Tiga Jurnal UIN Bandung Raih Peringkat SJR dan Quartile 2024

MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung kembali mencatatkan prestasi internasional.…

1 jam yang lalu

Kaskoopsud II Hadiri Panen Raya Padi Serentak di Bone

MONITOR, Makassar - Kepala Staf Komando Operasi Udara II Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, S.Sos.,…

4 jam yang lalu

Wapres Gibran Tinjau Pengaturan Lalu Lintas Arus Balik Idulfitri 2025 di JMTC

MONITOR, Bekasi - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka bersama Wakil Menteri Badan Usaha…

8 jam yang lalu

Jasa Marga Catat 1,4 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada H1 s.d H+5 Libur Idulfitri 2025, 63,4 Persen Kembali ke Jabotabek

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.454.010 kendaraan kembali ke wilayah…

8 jam yang lalu

Hadiri Panen Raya Bersama Prabowo, Prof Rokhmin: Kita Harus Pastikan Petani Sejahtera

MONITOR, Majalengka - Kementerian Pertanian bersama Kabinet Merah Putih menggelar Panen Raya Padi Serentak di…

12 jam yang lalu

DPR Inisiasi Resolusi Darurat Terkait Myanmar di Sidang Forum Parlemen Dunia

MONITOR, Jakarta - Delegasi DPR RI menyampaikan kecaman terhadap kekerasan yang dilakukan junta militer Myanmar…

13 jam yang lalu