BERITA

Kemlu: Indonesia Tak Akan Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

MONITOR, Jakarta – Indonesia memiliki peran strategis dalam memberikan dukungan terhadap Palestina, mulai tahun 80-an hingga saat ini. Peran Indonesia di PBB, sebagaimana yang sudah dilakukan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi yakni mendorong tiga hal prinsipil.

Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga, Kementerian Luar Negeri Muhsin Syihab menyebutkan, Menlu Retno mendorong tiga hal diantaranya penghentian kekerasan di Palestina, memastikan bantuan kemanusiaan dan perlindungan rakyat, dan melanjutkan proses negosiasi yang kredibel.

“Indonesia juga mendorong keanggotaan penuh di PBB dengan aktif di dalam Komite Palestina, termasuk menjadi Ketua/Wakil Ketua Biro, serta rutin berikan bantuan kemanusiaan,” ujar Muhsin Syihab dalam konferensi daring bertema ‘Solidaritas Indonesia bagi Rakyat di Wilayah Pendudukan Israel atas Palestina’ yang diselenggarakan Majelis Taklim Hilful Fudhul (PublicVirtue.id, PSIPP ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Departement Falsafah dan Agama Universitas Paramadina, Kitabisa.com, dan AMAN-adat), Sabtu (22/5/2021).

Ia pun menegaskan Indonesia tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel, karena mandate konstitusi negara adalah penghapusan penjajahan di atas dunia, kemudian sesuai arahan kepala negara Presiden Sukarno ‘jangan lupa sejarah, bangsa yang besar adalah bangsa yang ingat sejarah’. Palestina mendukung kemerdekaan kita, maka kitapun harus demikian.

“Indonesia aktif untuk perjuangan Palestina. Misalnya, jadi anggota OKI membantu perjuangan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat yang sepakat untuk perdamaian dan kemerdekaan Palestina. Harus diubah perspektif kita, Isu Palestina bukan konflik, kalo konflik itu asimetrik,” tegasnya.

Muhsin menambahkan, konflik Palestina ini bukanlah isu agama melainkan isu kemerdekaan dan kemanusiaan. Ia menyadarkan peserta webinar bahwa hak-hak dasar rakyat Palestina kini dirampas. Mereka mendapatkan penindasan, penyiksaan dan bentuk tindakan yang tidak beradab. Namun Israel memanfaatkan situasi ini, dan ‘berteriak’ bahwa isu Palestina adalah isu agama.

“Ini bukan agama tapi isu kemerdekaan, isu identitas, isu hak yang dirampas, isu penindasan, penyiksaan yang tidak manusiawi.
Kalo isu agama, ada perdebatan doktrin dan dogma, yang ada sekarang tidak. Doktrin agama diagama manapun memperjuangkan keadilan. Di palestina terjadi pemberangusan hak-hak dasar warga palestina. Israel kadang-kadang memancing isu ini sebagai isu agama,” pungkasnya.

Recent Posts

Tunjangan Guru PAI Non ASN Naik Rp500 Ribu, Pencairan Dirapel

MONITOR, Jakarta - Ada kabar baik dari Kementerian Agama untuk guru Pendidikan Agama Islam (PAI)…

3 jam yang lalu

Bela Rakyat, DPR Akan Fasilitasi Penyelesaian Polemik Tutupnya Pusat Kebugaran yang Rugikan 1.000 Konsumen

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menyoroti polemik penutupan seluruh…

4 jam yang lalu

RI Debut di BRICS, Ketua BKSAP DPR: Indonesia Kian Tegaskan Nonblok dan Jadi Pemain Berpengaruh

MONITOR, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antara Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera…

4 jam yang lalu

Kemenag Dorong Ekosistem Ekonomi Pesantren Melalui Program Kampung Keren

MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama terus memperkuat program Kemandirian Pesantren sebagai…

5 jam yang lalu

Komisi X DPR Soroti Kecurangan Pengondisian Nilai Rapor di SPMB 2025

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani mengatakan pihaknya akan…

5 jam yang lalu

Ketiga Kalinya, Dirut Jasa Marga Kembali Berikan Diskon Tarif Tol 20 Persen di 12 Ruas Tol Strategis Jasa Marga

MONITOR, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Rivan Achmad Purwantono kembali menunjukkan…

7 jam yang lalu