Kapolda Papua, Irjen. Pol. Mathius D. Fakhiri,/ dok: Tribunnews
MONITOR, Jayapura – Aparat kepolisian dan TNI dituding melakukan pengeboman di perkampungan penduduk lokal di Kabupaten Puncak pada 15 dan 16 Mei 2021.
Pernyataan itu dikeluarkan melalui juru bicara Tentara Pembebasan Negara Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom. Ia menyebut bahwa aksi pengeboman itu menyebabkan honai hingga gereja terbakar di Distrik Gome.
Mendapati tudingan tersebut, Kapolda Papua, Irjen. Pol. Mathius D. Fakhiri, membantah pihaknya melakukan pengeboman menggunakan rudal untuk menindak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Fakhiri menegaskan kabar yang berhembus hoax. Ia menjelaskan sejauh ini aparat keamanan gabungan hanya melakukan penegakan hukum secara tegas dan terukur kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Sebaliknya, ia menjelaskan kebakaran yang terjadi justru disebabkan oleh ulah KKB itu sendiri.
“Itu hoax, tidak ada pakai rudal. Helikopter kita memang ada, itu heli caracal yang dipakai untuk mengangkut pasukan dan bama (bahan makanan). Kalau yang ini rumah dibakar oleh mereka (KKB) sendiri di Kimak,” terang Fakhiri dalam keterangannya, Kamis (20/5/2021).
MONITOR, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kementerian…
MONITOR, Malang - Keterbatasan suplai irigasi selama bertahun-tahun menjadi tantangan utama para petani di Desa…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri upacara peringatan detik-detik Proklamasi dalam rangka…
MONITOR, Jakarta - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Pusat Studi Penelitian dan Pengembangan Produk Halal…
MONITOR, Jakarta - Direktur Utama Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono menyampaikan sebanyak 320.504 kendaraan meninggalkan…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menggelar pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Nasional…