MONITOR, Tangerang Selatan – Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag), Prof. Dr. Nizar Ali, M.Ag mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Direktorat Diktis Ditjen Pendidikan Islam memelihara jama’ah, merapikan barisan serta menguatkan kebersamaan.
“Para pimpinan kita di Kementerian Agama mulai dari Menteri Agama sampai lapisan terbawah harus kita taati dalam rangka memperkuat tugas-tugas kita sebagai aparatur negara”, kata Nizar saat menjadi narasumber Pembinaan Mental Pegawai Diktis, Ditjen Pendidikan Islam, di Serpong, Tangerang Selatan, Senin Malam (10/05).
Guru Besar UIN Sunan Kalijaga ini mengingatkan agar kebersamaan dan kerapian barisan harus diimbangi dengan karya dan output kerja nyata yang dampaknya ditunggu oleh stakeholders Pendidikan Islam khususnya kalangan perguruan tinggi.
“ASN harus satu komando, termasuk jika ditempatkan di bagian apapun, harus dipahami sebagai berkah”, harap Nizar.
Dihadapan ratusan ASN Direktorat Diktis, Nizar menerangkan pentingnya PNS memahami tiga hal penting, yaitu terkait kualifikasi, kompetensi dan kinerja. “kualifikasi dan kompetensi harus beriring sehingga berpadu dengan baik yang akan melahirkan kinerja dan layanan prima”, katanya.
Pihaknya terang Nizar Ali sedang membentuk assesment center untuk melakukan penilaian terhadap kompetensi PNS dilingkungan Kementerian Agama.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengatakan momentum ramadhan sebagai tempat penggemblengan mental kita bisa menjadi hamba (‘abdun) yang sekaligus dapat menjalan fungsi-fungsi kepemimpinan (khalifatullah fil ard).
Guru Besar UIN Bandung ini berpesan kepada jajarannya untuk mempertahankan etos kerja yang selama ini dimiliki sekaligus pandai-pandai merespon kebutuhan user Pendidikan Islam.
Ditempat yang sama, Koordinator Staf Khusus Menteri Agama Adung Abdul Rochman mengatakan semua hal dalam kehidupan sudah diajarkan oleh guru-guru kita sejak kita sekolah di Madrasah Ibtidaiyah. “Misalnya ajaran tentang jujur dan disiplin. Kelak di perguruan tinggi kata disiplin berubah menjadi etos kerja dan jujur menjadi integritas,” ujarnya.
Mengutip nasihat Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas kepada jajaran Diktis, Adung menyampaikan pesan dua hal, pertama, catat semua yang baik-baik dari pemimpin sebelumnya, dengarkan dan laksanakan. Kedua, catat yang buruk-buruk dari pemimpin sebelumnya, lalu tinggalkan.
Sebelumnya pada sessi jelang berbuka tampil memberikan pembekalan mental Direktur Diktis Prof. Dr. Suyitno, M.Ag dan Dr. KH. Moqsith Ghazali Dosen UIN Jakarta.