Jumat, 29 Maret, 2024

Geliat Pasar Mitra Tani Daerah Topang Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan

MONITOR, Jakarta – Stabilitas pasokan dan harga pangan jelang lebaran menjadi perhatian Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Dalam pernyataannya beberapa waktu lalu, Mentan Syahrul menegaskan akan terus berupaya menjaga agar ketersediaan pangan cukup, pasokan dan harga pangan aman dan terkendali.

Melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP), Kementerian Pertanian mengembangkan Pasar Mitra Tani (PMT) atau Toko Tani Indonesia Center (TTIC) sebagai salah satu instrumen dalam upaya mendukung stabilitas pasokan dan harga pangan. Dengan menghadirkan pangan yang murah dan berkualitas, PMT/TTIC di berbagai daerah di seluruh Indonesia serempak melaksanakan Gelar Pangan Murah (GPM).

“Kita terus mendorong GPM di seluruh provinsi agar masyarakat mendapat pangan yang murah dan berkualitas, masyarakat tidak perlu khawatir karena pasokan pangan di PMT/TTIC cukup untuk menghadapi lebaran,” terang Risfaheri, Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan BKP, di Jakarta Selasa (11/05/2021).

Tercatat PMT/TTIC yang ada di seluruh Ibukota provinsi, bahkan termasuk yang di Kabupaten/Kota melakukan GPM hingga h-1 lebaran. Beberapa PMT/TTIC mengalami peningkatan kunjungan hingga 100 persen seperti yang ada di PMT Sumatera Barat. Hal ini wajar mengingat kebutuhan pangan jelang Idulfitri meningkat. Selain itu komoditas pangan di PMT/TTIC yang lebih fresh dan harga lebih murah.

- Advertisement -

GPM yang dilakukan PMT/TTIC Sumbar melayani offline maupun online dengan pengantaran gratis ke tujuan pemesan. PMT Sumbar juga membuat paket-paket sembako yang banyak diminati Organisasi Perangkat Daerah, Dharma Wanita, maupun masyarakat umum,

“Paket sembako dari PMT/TTIC ini diminati masyarakat karena banyak diperuntukan sebagai bantuan sosial ke masyarakat kurang mampu maupun instansi yang membutuhkan,” ujar Kepala Dinas Pangan Sumbar Effendi.

Situasi yang sama terjadi di Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat yang menggelar GPM hingga 11 Mei 2021 di halaman kantor DKPP Jabar Jalan Ir .H Juanda Kota Bandung.

Terdapat 11 bahan pokok yang dijual dengan harga di bawah harga pasar, antara lain beras segar 9 ribu rupiah per kilogram, daging ayam 35 ribu rupiah per kilogram, daging sapi 95 ribu rupiah per kilogram, serta telur ayam 21 ribu lima ratus rupiah per kilogram.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan DKPP Jabar Jafar Ismail mengatakan GPM ini menjadi salah satu upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan menyusul meningkatnya permintaan bahan pangan jelang Idulfitri.

“GPM ini kita lakukan sebagai langkah aksi stabilisasi pasokan dan harga pangan agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan harga terjangkau atau lebih murah dibanding harga pasaran” ujar Jafar.

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan, Fitriani. Dia berharap dengan adanya GPM yang dilaksanakan oleh PMT/TTIC Sulsel dapat membantu masyarakat mendapat bahan pangan yang lebih murah.

Tersedianya bahan pangan yang murah ini dikarenakan sebagian besar pangan yang dijual dipasok langsung oleh petani atau gapoktan atau diatributot yang bermitra dengan PMT/TTIC Makassar.

Kondisi yang nyaris sama juga terpantau di PMT/TTIC Propinsi Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Bali, Sumatera Selatan, Lampung, NTB, NTT, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, bahkan diujung timur Papua dan Papua Barat seakan berlomba-lomba mengamankan stabilitas pasoka dan harga pangan untuk menghaaldapi lebaran yang tinggal hitungan hari.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER