MONITOR, Jakarta – Insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di Perairan Bali hingga menewaskan sebanyak 53 prajurit menjadi peringatan keras bagi bangsa Indonesia. Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) turut berduka atas peristiwa nahas ini.
Ketua DPP IMM Bidang Maritim, Riyan Betra Delza, menilai tenggelamnya KRI Nanggala 402 menunjukkan kondisi alutsista negara kian memprihatinkan. Ia mendesak Negara untuk memaksimalkan peremajaan alutsista.
“Mengingat alutsista keamanan itu penting, maka Presiden Jokowi sudah saatnya memberi perhatian lebih terhadap anggaran perbelanjaan alutsista angkatan perang Indonesia,” kata Riyan, dalam keterangannya, Selasa (27/4/2021).
Ditambahkan oleh Baikuni, selaku Sekretaris Bidang Maritim, kegagalan uji coba alutsista dalam rangka latihan menjadi perhatian penting bagi pemerintah terkhusus Panglima TNI. Selain menelan begitu banyak nyawa prajurit, ini menunjukkan kelemahan pertahanan kedaulatan laut Indonesia.
“Sudah saatnya Panglima beserta jajaran, memberi perhatian serius atas kedaulatan laut Indonesia, korban 53 prajurit sangat disayangkan, terlebih kedaulatan laut Indonesia begitu rapuh karena alutsista kita tidak memadai,” jelas Baikuni.
lebih jauh, Bidang Maritim DPP IMM mendorong pemerintah khususnya Panglima TNI dan Menhan harus mengevaluasi alutsista yang sudah usang dan uzur, agar tidak menelan korban prajurit yang menjadi tumbal, serta mendorong peningkatan anggaran belanja alutsista Indonesia.