MONITOR, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengusulkan agar PBB mengambil peran lebih yang besar untuk membantu kota-kota di dunia. Usulan ini disampaikan Anies saat berdialog dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Kepada Guterres, Anies meminta PBB dapat mendorong negara-negara untuk mengakui pencapaian aksi iklim yang dilakukan pada tingkat kota dan itu perlu dihitung sebagai bagian dari National Determined Contribution (NDC) dari aksi iklim.
“PBB juga perlu secara organisasional mendorong terjadinya integrasi vertikal dan horizontal pada tingkat aksi serta kebijakan,” kata Anies Baswedan.
Selain itu, dalam rangka menuju COP 26, Anies menyatakan PBB perlu mendukung negara-negara untuk mengembangkan arsitektur dan struktur pendanaan yang komprehensif, untuk dieksekusi pada level lokal.
“Begitu usulan Jakarta ini disampaikan, Sekjen PBB langsung interupsi dan menanggapi. Sekjen Gutteres menyatakan setuju sepenuhnya dan siap menindaklanjuti usulan kita. Menurutnya hal-hal yang diusulkan sangat mungkin dikerjakan oleh PBB sehingga dukungan ini bukan sekadar wacana melainkan dapat diterjemahkan ke dalam program-program dari tingkat pusat hingga lokal,” terang Anies menceritakan pertemuan itu.
Lebih lanjut Anies menjelaskan kota-kota di seluruh dunia telah berkomitmen dan mengalokasikan sumber daya untuk membuat rencana aksi iklim dan melaksanakan aksi iklim dalam strategi transportasi, tata bangunan, dan mempromosikan energi bersih dan sebagainya.
“Kita telah berkomitmen untuk menjadi Kota Berketahanan Iklim, bahkan Jakarta telah memiliki target zero emission pada tahun 2050. Kita sedang bertransformasi dari pembangunan yang berbasis mobil ke pembangunan yang berbasis pada transit,” pungkasnya.