PEMERINTAHAN

Selain Banjir Bandang, BNPB Catat Tiga Bencana Lain Melanda NTT

MONITOR, Jakarta – Bencana alam yang menerjang wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (4/4/2021) pagi, ternyata tak hanya banjir bandang. Akan tetapi, ada sejumlah bencana lainnya yang menghantam wilayah tersebut.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, pada hari itu di NTT juga terjadi empat bencana yang lain, yaitu longsor, angin, rob atau banjir yang disebabkan luapan air laut dan gelombang pasang.

Dikutip dari laman resmi BNPB, Senin (5/4/2021), berdasarkan data yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bencana itu diakibatkan oleh adanya dua bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada cuaca ekstrem. Salah satunya potensi curah hujan lebat dan angin kencang di wilayah NTT pada 3- 9 April 2021.

Dua bibit siklon tropis tersebut, menurut BMKG, berada di Laut Sawu sebelah barat daya Pulau Timor, sekitar 95 kilometer sebelah utara barat Laut Rote. Meskipun siklon tersebut bergerak menjauhi wilayah Indonesia, siklon tropis itu masih akan mempengaruhi cuaca di beberapa daerah, termasuk NTT.

Berikut bencana di NTT pada Minggu berdasarkan data yang dikumpulkan BNPB hingga Senin (5/4/2021) pagi.

Banjir bandang
Terjadi di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata.

Bencana ini membuat 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike.

Warga hilang hingga Senin pagi tercatat 24 orang, sementara meninggal 44 orang.

Di Kabupaten Lembata terjadi di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur. Desa-desa yang terdampak antara lain Desa Waowala, Tanjung Batu, Amakala, Jontona, Lamawolo dan Waimatan.

Korban tewas di Lembata sebanyak 11 orang, sementara 16 orang dinyatakan hilang.

Banjir
Terjadi di Kabupaten Sumba Timur pada Minggu (4/4/2021) pukul 10.00 Wita. Sebanyak 4 kecamatan terdampak, yaitu Kecamatan Kambera, Pandawai, Karera dan Wulawujelu. Banjir ini membuat 54 KK atau 165 jiwa mengungsi.

Angin kencang, longsor, banjir rob dan gelombang pasang.
Terjadi di Kota Kupang, Kabupaten Malaka Tengah dan Ngada.

Di Kota Kupang, angin kencang, longsor, banjir rob dan gelombang pasang terjadi di beberapa kecamatan. Sebanyak, 10 rumah warga mengalami rusak sedang dan 15 titik akses jalan tertutup pohon tumbang.

Di Kabupaten Ngada, angin kencang terjadi di dua kecamatan, yakni Kecamatan Bajawa dan Riung. Angin kencang ini terjadi di Desa Kisantara, Lebijaga, Bajawa, Tanalodu di Kecamatan Bajawa; dan beberapa desa di Kecamatan Riung.

Recent Posts

KAI Wisata Dukung KAI Expo 2025 Siapkan Diskon Tiket Kereta Hingga Konser Musik

MONITOR, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui anak usahanya PT Kereta Api Pariwisata…

15 menit yang lalu

Puan Tanggapi Usulan Cak Imin soal Pilkada, Wacana yang Harus Didiskusikan Semua Partai

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani merespons usulan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar…

43 menit yang lalu

Komisi III DPR Telaah Hasil Putusan MK Soal Pemisahan Pemilu, Puan: Masukan dan Kajian

MONITOR, Jakarta - Komisi III DPR RI melakukan penelaahan soal hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK)…

57 menit yang lalu

Dukung Asta Cita di Lumbung Pangan, Kementerian PU Pacu Pembangunan Bendungan Jenelata

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat pembangunan infrastruktur Sumber Daya Air guna…

3 jam yang lalu

DPR Minta Pemerintah Terbuka Soal Kerja Sama Pengelolaan Data dengan AS, Tak Boleh Sembarangan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin, meminta pemerintah bersikap terbuka menyusul…

3 jam yang lalu

Pameran Keterbukaan Informasi Publik 2025 Resmi Diluncurkan, Usung Budaya Transparansi

MONITOR, Jakarta - Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia resmi meluncurkan Pameran Keterbukaan Informasi Publik 2025.…

4 jam yang lalu