MONITOR, Jakarta – Budidaya porang saat ini sedang gencar dilakukan oleh petani di beberapa daerah, salah satunya, petani milenial asal Sulawesi Selatan (Sulsel), Syaharuddin Alrif. Kini porang menjadi tren dan dilirik banyak negara, sehingga memiliki permintaan yang tinggi.
“Budidaya porang ini prospeknya bagus.Saya lihat sendiri tanaman porang ini pertumbuhannya cukup bagus. Tingginya beragam, ada yang 1 meter dan 1,5 meter dan saya optimis budidaya porang ini,”ujarnya di lahan budidaya porang di Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (2/4/2021).
Menurut, Syaharuddin saat ini porang sudah diekspor ke beberapa negara tujuan seperti Tiongkok, Thailand, Taiwan, Myanmar Vietnam, dan lainnya dalam bentuk chips, tepung dan olahan lainnya, sehingga nilai tambahnya lebih tinggi.
“Budidaya porang di di Provinsi Sulawesi Tengah kami lakukan di atas lahan seluas 2 hektar yang baru dirintis sejak Januari tahun ini. Kedepan akan terus kami masifkan,”katanya.
Syaharuddin mengatakan budidaya porang tumbuh alami tanpa pupuk, namun perlu dipagari dan diatapi agar tidak kepanasan, tidak perlu terlalu sering disiram, apabila tanah untuk budidaya subur.
Sekedar informasi, Syaharuddin merupakan salah satu petani porang inspiratif 2020 oleh Kementerian Pertanian. Syaharuddin telah membina budidaya tanaman porang yang dikelola kelompok tani semangat Milenial seluas 50 hektar di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.
Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura menyebut porang akan menjadi komoditas baru yang bisa menjadi solusi pertanian yang menjanjikan, untuk ditanami di lahan pertanian di Sulteng yang belum termanfaatkan.
“Bahkan sepengetahuan saya, tanaman ini bisa ditumpangsarikan dengan tanaman jenis lain yang telah ditanam sebelumnya,”tutup Rusdy