BERITA

Pakar Pangan UB Dorong Anak Muda Terjun ke Sektor Pertanian Secara Masif

MONITOR, Malang – Pakar ketahanan pangan dari Universitas Brawijaya (UB), Dr Sujarwo mendorong kalangan muda Indonesia untuk terjun langsung pada industri dan pengolahan sektor pertanian secara serius dan masif. Menurut dia, anak muda merupakan harapan masa depan yang dinilai mampu menguasai dan mengadopsi kecanggihan teknologi.

“Saya katakan untuk menjangkau pasar yang lebih luas itu butuh ID. termasuk untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Jadi spesifikasi kualitas untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan petani-petani muda yang bisa memaksimalkan kemajuan teknologi,” ujar Sujarwo, Kamis, 1 April 2021.

Sujarwo menilai, pertanian konvensional saat ini sudah tidak realistis untuk diterapkan pada kehidupan yang serba moden. Pertanian konvensional hanya membuat negara kehilangan jejak dan arah menuju persaingan global.

“Petani petani muda yang melek teknologi dan informasi itulah yang diharapkan mendinamisasi pertanian sehingga menjadi pertanian yang modern. Sebab tidak bisa lagi kita menggunakan cara pertanian yang konvensional,” katanya.

Terkait hal ini, Sujarwo berusaha meyakinkan bahwa sektor pertanian adalah lumbung uang yang sangat menguntungkan. Sektor pertanian adalah sumber kehidupan yang pasti selalu dibutuhkan.

“Yang tidak untung itu adalah yang tidak memiliki kapasitas untuk mengelola sektor pertanian dengan baik dan benar. Apalagi sekarang pemerintah punya program korporasi petani. Tentu ini butuh tenaga-tenaga muda yang menggerakkan korporasi petani itu sendiri,” katanya.

Karena itu, Sujarwo menegaskan bahwa peranan petani muda sangat dibutuhkan untuk mengoptimalisasi sumber daya alam Indonesia yang kaya dan luar biasa.

“Saya menanti kehadiran pemuda-pemuda yang memiliki komitmen untuk mengembangkan sektor pertanian dan mendorong bangsa ini menjadi lebih hebat melalui tangan petani muda,” katanya.

Terpisah, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan bahwa perkembangan modernisasi pertanian saat ini terus dilakukan secara merata di seluruh pelosok Indonesia.

“Karena itu, saya ingin ini kita sama-sama mengulas apa saja yang sudah kita lakukan untuk menarik generasi muda terjun ke pertanian. Kemudian Inovasi apa yang juga sudah kita terapkan di lapangan. Saya pikir pertanian Indonesia sejak beberapa tahun ini terus mengalami perkembangan yang jauh lebih baik,” katanya.

Menurut Kuntoro, mekanisasi perlu diterapkan untuk mengantisiapsi kemungkinan adanya penyusutan jumlah petani desa yang beralih profesi menjadi pekerja kota.

“Kementan sejak beberapa tahun terakhir telah mendistribusian Alsintan secara masif. Kami bersama pemerintah daerah juga langsung melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada para petani dalam penyaluran bantuan alsin pertanian modern,” tutupnya.

Recent Posts

UPH dan Kemendag RI Kerja Sama Dorong Wawasan dan Kontribusi Mahasiswa

MONITOR, Jakarta - Sebagai wujud komitmen memperluas wawasan akademik sekaligus memperkuat kontribusi nyata bagi bangsa,…

41 menit yang lalu

DPR Usulkan Program LPDP Disesuaikan Dengan Sektor Kerja

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyanan menilai lulusan beasiswa dari Lembaga…

2 jam yang lalu

Menteri Agama: Program MBG Strategis Siapkan Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas 2045

MONITOR, Jakarta – Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menegaskan komitmen penuh Kementerian Agama dalam…

2 jam yang lalu

Kemenag Buka Seleksi Calon Anggota BAZNAS untuk Masa Kerja 2025-2030

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama membuka Seleksi Calon Anggota Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk…

3 jam yang lalu

Prof Rokhmin Ungkap Tiga Alasan Orang Beriman dan Bertakwa Pasti Bahagia

MONITOR, Jakarta - Rektor Universitas UMMI Bogor, Prof. Rokhmin Dahuri, menegaskan bahwa jalan menuju kebahagiaan…

3 jam yang lalu

Kemenperin dan JICA Sinergi Jalankan Proyek Digitalisasi IKM Komponen Otomotif

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen meningkatkan daya saing pelaku industri kecil dan menengah…

4 jam yang lalu