MONITOR, Kendal – Upaya pemerintah memenuhi stok beras nasional gencar dilakukan di beberapa wilayah, salah satunya di Kabupaten Kendal Jawa Tengah. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah Petani (GSGP) bersama Perum Bulog dan Kostraling telah membuat kesepakatan kesanggupan menyerap gabah/beras di Kabupaten Kendal. Beberapa gabah sisa panen Maret dan April 2021 diserap Bulog dengan harga yang menguntungkan petani.
Selaku penanggung jawab Gerakan Serap Gabah Petani di Kabupaten tersebut Devi Setia Bakti dari Direktrorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementan mengutarakan agar Bulog dapat menyelamatkan panen untuk mengisi cadangan pangan pemerintah dan membantu petani dalam menstabilkan harga gabah saat panen raya, melalui mitra Bulog.
“Diharapkan Poktan/Gapoktan apat memaksimalkan bantuan dari pemerintah untuk memaksimalkan peningkatan kualitas gabah,” ujar Devi.
“Untuk mitra Bulog diharapkan sudah bergerak setelah terjadinya kesepakatan ini agar penyerapan gabah bisa berlangsung dengan cepat dan sesuai ketentuan ,“ lanjut Devi
Perum Bulog Cabang Semarang yang membawahi wilayah Kendal, Novianto Hery Kurniawan menyatakan komitmen Bulog untuk menyerap semaksimal mungkin gabah petani di musim rendeng ini.
“Kostraling dan Bulog sepakat menyerap gabah petani dengan Volume 6.200 ton setara beras di Kabupaten Kendal ini dari panen bulan Maret, April dan Mei tahun 2021,“ kata Novianto.
“Penyerapan gabah ini sesuai dengan standar mutusebagaimana di persyaratkan pada Permendag Nomor 24 Tahun2020 tetang HPP Gabah/ Beras serta persyaratan kualitasinternal Bulog,“ lanjut Novianto.
Sementara itu dari pihak Bank BNI Cabang Kendal Yuliansyah Dinarmawan menyampaikan akan menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk Kostraling yang dapatdi fasilitasi KUR di Kabupaten Kendal dan proses budidaya penanganan panen , pasca panen serta pengolahan hasil terpadu.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kendal, Tjipto Wahyono menyampaikan beberapa wilayah memang harga gabah lebih rendah dari HPP. Oleh karena itu dia sangat bersyukur dengan telah disepakatinya pembelian beras dari wilayah Kendal sebanyak 6.200 ton.
“Dengan adanya transaksi ini, diharapkan harga gabah di lapangan kembali minimal dengan HPP,“ ujar Tjipto
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan Kementerian Pertanian secara optimal melakukan upaya-upaya penanganan panen dan pasca panen untuk menjaga agar harga gabah/beras petani menguntungkan serta melakukan juga percepatan tanam Musim Tanam-II. Sesuai data BPS, potensi panen pada Maret 2021 seluas 1,63 juta hektar dan April luas 1,67 juta hektar sehingga peran Kostraling bekerja optimal dalam menyerap gabah/beras petani.
“Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kostraling kerjanya menjadi Bulog-Bulog kecil. Dengan demikian, upaya serap gabah/beras petani menjadi optimal dan selanjutnya hasil serap dari Kostraling disalurkan ke Bulog. Ini adalah sinergi yang bagus antara Kementan yang didalamnya tergabung Perpadi dengan Bulog,” ujarnya.
Selain itu Suwandi menyampaikan bahwa akan memastikan musim panen raya padi awal tahun 2021 menguntungkan petani dan stok beras terjamin, dengan terus membantu petani agar menghasilkan gabah/beras berkualitas, Kementan juga memberikan dukungan bantuan berupa alat mesin panen dan pasca panen seperti combine harvester, mesin pengering (dryer) dan mesin penggilingan (RMU).
Sebelumnya dilaporkan bahwa Tim GSGP secara terpadu bersama Kostraling, Pemda dan Bulog, kegiatan serap gabah petani sudah bergerak ke Banten sepakat menyerap 53.000 ton gabah, Jabar 270.000 ton, Yogyakarta 74.775 ton, Jambi 8.000 ton, Lampung 25.000 ton, Sragen 17.580 ton, Karanganyar 15.000 ton, Boyolali 24.092 ton, Grobogan 24.000 ton, Nganjuk 26.592 ton, Maros 2.000 ton, Barru 500 ton, di Sumsel targetnya 95.455 ton, NTB 40.000 ton, Tegal 11.000 ton, Brebes 11.000 ton kemudian realisasi serap Kecamatan Terisi Kabupaten Indramayu 750 ton dan beberapa kabupaten lainnya.