MONITOR, Jakarta – Wacana kebijakan impor beras sebesar 1 juta ton menuai polemik di ruang publik. Hampir sebagian besar kebijakan ini ditolak, mengingat stok cadangan beras saat ini dinilai masih aman.
Terkait kebijakan ini, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan keputusan itu ditempuh kementerian yang dipimpinnya atas pertimbangan dan kalkulasi yang matang.
Di hadapan Komisi VI DPR, Lutfi pun mengaku pihaknya sudah meninjau langsung ketersediaan beras di Perum Bulog. Namun ia menegaskan, dirinya siap mundur dari jabatannya apabila keputusannya itu salah.
“Saya mesti memikirkan yang tidak terpikirkan, saya mesti mengambil keputusan pada keputusan yang tidak populer, saya hadapi. Kalau memang saya salah, saya siap berhenti, tidak ada masalah, tapi tugas saya memikirkan yang tidak dipikirkan oleh bapak dan ibu,” ujar Lutfi, Senin (23/3/2021) kemarin.
Lutfi pun menjelaskan, pertama kalinya saat dia menjabat sebagai Menteri Perdagangan, ada catatan rapat kabinet yang menyatakan bahwa Perum Bulog harus memiliki cadangan beras atau iron stock sebesar 500 ribu ton.
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menghadiri Halalbihalal yang digelar Pengurus Besar…
MONITOR, Jakarta - Industri alat kesehatan nasional terus berupaya untuk menembus pasar ekspor seiring dengan…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Maklum, data…
MONITOR, Jakarta - Timnas U-23 Indonesia mencatatkan prestasi gemilang dengan menaklukkan Korea Selatan dalam babak…
MONITOR, Jakarta - LBH Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor mendesak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan…