Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani/ dok: dpr.go.id
MONITOR, Jakarta – Keputusan pemerintah untuk menunda penggunaan vaksin AstraZeneca menuai dukungan dari Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetyani. Penundaan ini dilakukan hingga organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) memberikan hasil penelitian terkait efek samping vaksin tersebut.
Netty mengingatkan agar pemerintah jangan sampai kecolongan serta tergesa-gesa menggunakan vaksin AstraZeneca.
“Sebagaimana diketahui, tidak dilakukan uji klinis vaksin AstraZeneca di Indonesia. Oleh sebab itu, saya mendukung penundaan penggunaannya dan meminta pemerintah melakukan asesmen menyeluruh. Jangan sampai kita kecolongan karena tergesa-gesa memberikan izin penggunaan darurat,” kata Netty di kompleks Parlemen Senayan.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, dari sejumlah pemberitaan menyebutkan beberapa negara seperti Perancis, Jerman, Italia, Bulgaria, Denmark, Islandia dan sejumlah negara lainnya telah menyatakan menunda penggunaan vaksin Covid-19 buatan perusahaan Inggris tersebut, akibat adanya laporan kasus pembekuan darah dan kemungkinan efek samping lainnya dari vaksin tersebut.
“Harus ada evaluasi atas temuan dugaan efek samping dari vaksin AstraZeneca di luar negeri. Kita butuh cepat dan segera selesaikan program vaksinasi, tapi harus tetap mengutamakan keamanan,” tandas Legislator dari Fraksi PKS ini.
MONITOR, Jakarta - Industri pengolahan nonmigas mengalami peningkatan dalam kontribusinya terhadap perekonomian nasional, yang tercermin…
MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menekankan peran penting…
MONITOR, Jakarta - Sebanyak 175 personel Satgas Kizi TNI Konga XX-U MONUSCO mencatatkan prestasi dengan…
MONITOR, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) kembali memperkuat ketahanan pasokan gas nasional…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mendorong agar program Makan Bergizi…
MONITOR, Jakarta - Keberhasilan Koperasi Produsen Tabur Benih Melati dalam meningkatkan kapasitas produksi benih hingga…