MONITOR, Jakarta – Desakan untuk merevisi draft Peta Jalan Pendidikan Indonesia tahun 2020-2035 terus digaungkan, meskipun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah meluruskan simpang siur wacana soal penghapusan frasa agama.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf, pun mendorong agar pemerintah segera merevisi draft tersebut terutama terkait frasa agama. Menurutnya, frasa agama dalam Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 harus dikembalikan.
Dede menekankan, adanya frasa agama menunjukkan bagian dari mandat dan tujuan UUD 1945.
“Kita minta frasa agama itu dikembalikan, ini penting karena bagian dari tujuan UUD 1945,” kata Dede Yusuf, belum lama ini.
Selain tidak melihat amanat dari UUD 1945, Dede pun menilai pemerintah tampak menyusun Peta Jalan Pendidikan tersebut tanpa mempertimbangkan struktur dibawahnya.
“Peta Jalan pendidikan, draftnya sudah disampaikan pemerintah kemarin. Kita melihatnya Peta Jalan Pendidikan ini belum sesuai dengan tujuan utanma UUD 1945, masih terlalu ingin melompat tanpa melihat struktur dibawahnya,” tandasnya.
Selain itu, ia juga mengkritisi masalah konsep Merdeka Belajar, apakah tujuannya untuk membebaskan segala cara atau kemampuan mengadopsi tantangan dari luar ke dalam dunia sekolah atau kampus.
“Ini semua sedang kita kaji,” tegasnya.
MONITOR, Jakarta - Keterbukaan informasi publik menjadi elemen penting dalam penyelenggaraan pemerintahan demokratis. Keterbukaan informasi…
MONITOR, Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih dua…
MONITOR, Jakarta - Dipanggilnya Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan dan Fahmi hakim ketua DPRD Provinsi…
MONITOR, Jakarta - Pemilih muda diperkirakan akan memainkan peran penting dalam menentukan hasil Pemilihan Kepala…
MONITOR, Jakarta - Komisi III DPR RI telah menetapkan lima pimpinan KPK terpilih dan lima…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa guru adalah pahlawan sejati. Hal tersebut…