PERBANKAN

Survei BI: Inflasi Februari 2021 Masih Rendah

MONITOR, Jakarta – Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari 2021 sebesar 0,10 persen (monthto month/mtm).

Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,26 persen (mtm).

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono mengatakan, kedepannya BI tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.

“Guna mengendalikan inflasi 2021 sesuai kisaran targetnya sebesar 2-4 persen,” katanya, Selasa (2/3).

Perkembangan tersebut juga dipengaruhi oleh perlambatan inflasi kelompok inti dan deflasi kelompok volatilefood. Di tengah kenaikan inflasi kelompok administeredprices.

Inflasi inti Februari 2021 tercatat 0,11 persen (mtm), menurun dari inflasi bulan Januari 2021 sebesar 0,14 persen (mtm).

Penurunan inflasi inti tersebut didorong oleh penurunan inflasi komoditas emas perhiasan, seiring perlambatan inflasi emas global yang berlanjut.

Secara tahunan, inflasi inti tercatat tetap rendah sebesar 1,53 persen (yoy), sedikit melambat dari inflasi Januari 2021 sebesar 1,56 persen (yoy). Inflasi inti yang tetap rendah tidak terlepas dari pengaruh permintaan domestik yang belum kuat, stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi.

Kelompok volatile food pada Februari 2021 mengalami deflasi 0,01 persen (mtm), atau lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,15 persen (mtm). Perkembangan tersebut terutama disebabkan oleh deflasi komoditas daging dan telur ayam ras.

Perlambatan inflasi kelompok volatile food tersebut didorong oleh meningkatnya pasokan domestik dan moderasi kenaikan harga komoditas pangan global, di tengah permintaan domestik yang belum kuat.

Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food tercatat sebesar 1,52 persen (yoy), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,82 persen (yoy).

Kelompok administered prices pada Februari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen (mtm), meningkat dari realisasi bulan sebelumnya yang deflasi sebesar 0,19 persen (mtm).

Inflasi kelompok ini terutama didorong oleh kenaikan tarif di beberapa ruas jalan tol dan kenaikan tarif angkutan udara beberapa maskapai penerbangan.

Secara tahunan, komponen administered prices inflasi sebesar 0,66 persen (yoy), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,34 persen (yoy).

Recent Posts

Soroti Kasus Catcalling dan Polisi Bunuh Dosen, DPR Dorong Adanya Pengawasan Eksternal Polri

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Abdullah menyampaikan keprihatinannya terhadap kasus pelecehan dan…

1 jam yang lalu

Pertama di PTKIN, FK UIN Jakarta Kantongi Izin PPDS Obstetri dan Ginekologi

MONITOR, Jakarta - Fakultas Kedokteran (FK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali mencatatkan prestasi membanggakan menyusul…

1 jam yang lalu

Kemenag Rawat Toleransi dan Kerukunan lewat The Wonder Of Harmony

MONITOR, Jakarta - Toleransi, kerukunan, dan cinta kemanusiaan merupakan modal sosial bangsa yang harus terus…

2 jam yang lalu

Kemenag: Media Edukator Masyarakat, Katalisator Peningkatan Literasi Toleransi

MONITOR, Jakarta - Media memiliki peran strategis dalam membangun pemahaman masyarakat tentang pentingnya toleransi dan…

3 jam yang lalu

Kemenag Kaji Ulang Skema 12,5 Persen Amil Zakat

MONITOR, Jakarta - Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag) tengah mengkaji ulang ketentuan…

3 jam yang lalu

Kamboja Tangkap 106 WNI diduga Online Scam, Arzeti Dorong Pendampingan Bagi PMI

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR Arzeti Bilbina menyampaikan keprihatinan atas penangkapan 106 warga…

4 jam yang lalu