PERTANIAN

Ini Solusi Kementan Bagi Petani Terdampak Banjir di Pantura

MONITOR, Subang – Kementerian Pertanian (Kementan) terus bersinergi dengan pihak-pihak terkait, baik di pusat maupun di daerah dalam upaya mitigasi dampak La Nina. Diantaranya dilakukan melalui mapping wilayah rawan banjir, early warning system. Hal itu disampaikan Menteri Syahrul Yasin Limpo dalam arahannya kepada jajaran Kementan.

Selain itu juga, Mentan SYL mengingatkan meningkatkan koordinasin dengan BMKG dan mengaktifkan Brigade La Nina.

“Dalam kondisi apapun, antisipasi dan solusi setiap kemungkinan harus dipersiapkan. Intensitas hujan tinggi seperti ini, siapkan benih varietas toleran banjir, pompanisasi in–out, bantuan benih dan AUTP, serta mengoptimalkan dryer dan RMU untuk menjaga mutu produk saat pasca panen,” ungkap Mentan SYL.

Hujan yang terus mengguyur kawasan terutama sentra padi, daerah Pantura beberapa waktu yang lalu, menyisakan genangan air dan lahan pertanian terdampak.

Beberapa wilayah Pantura di Jawa Barat, seperti Bekasi, Karawang, Subang, Cirebon, dan Indramayu menjadi wilayah dengan dampak banjir terluas. Sambil terus meng-update laporan kejadian banjir pada pertanaman, Kementan melalui Direktorat Perlindungan  Tanaman Pangan, juga aktif monitoring langsung ke lapangan untuk mengupayakan solusi yang tepat sesuai kebutuhan petani.

Saat meninjau lokasi terdampak banjir di Kabupaten Subang beberapa saat lalu (9/2), Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, M. Takdir Mulyadi mengatakan Kementan telah menyiapkan bantuan bagi petani yang terdampak banjir.

“Kami akan selalu mengupayakan bantuan bagi petani, yaitu bantuan benih gratis agar petani semangat bertanam kembali serta pendampingan proses klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) bagi petani peserta asuransi,” ungkap Takdir.

Ditemui hari Jumat (19/2), Takdir meminta kepada petugas untuk mengedukasi petani agar menggunakan varietas benih toleran genangan, seperti Inpara 1 – 10, inpari 29, dan Inpari 30.

“Kami juga instruksikan kepada teman-teman petugas POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) untuk waspada terhadap serangan OPT yang biasanya muncul pasca banjir, seperti WBC, kresek, dan tikus,” tambah Takdir.

Terpisah Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Subang, Asep Heryana, yang mengungkapkan bahwa banjir terjadi setiap tahun di Subang, akan tetapi, ini termasuk banjir yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

“Meskipun luas pertanaman padi yang terkena cukup besar, namun kami tidak terlalu risau karena sebagian petani telah terdaftar sebagai peserta asuransi. Sedangkan petani yang tidak terdaftar, telah disiapkan bantuan benih dari Kementan,” tandas Asep.

Koordinator Satuan Pelayanan (Satpel) Wilayah II Subang-BPTPH Jawa Barat, H. Iduk membenarkan luasnya pertanaman padi yang terdampak banjir kali ini.

“Luas terkena banjir yang dilaporkan sampai dengan saat ini sekitar 11.083 ha dengan 1.035 ha di antaranya mengalami puso dan data ini akan masih terus berkembang sambil menunggu lahan benar-benar surut,” imbuh Iduk.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menjelaskan bahwa sesuai hasil monitoring banjir ke Bekasi, Karawang, Subang, dan Majalengka, banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi serta pendangkalan atau rusaknya sarana penampungan/saluran air.

“Selain bantuan benih gratis dan klaim asuransi yang telah disiapkan Kementan, kami juga menghimbau lebih ditingkatkannya lagi koordinasi dengan pihak-pihak terkait, terutama oleh pemerintah daerah setempat. Koordinasi ini sangat diperlukan dalam upaya normalisasi sungai/waduk/tanggul/saluran air, khususnya bagi wilayah-wilayah yang setiap tahunnya terdampak banjir agar banjir tidak berulang kembali,” pungkas Suwandi.

Recent Posts

Tunjangan Guru PAI Non ASN Naik Rp500 Ribu, Pencairan Dirapel

MONITOR, Jakarta - Ada kabar baik dari Kementerian Agama untuk guru Pendidikan Agama Islam (PAI)…

8 jam yang lalu

Bela Rakyat, DPR Akan Fasilitasi Penyelesaian Polemik Tutupnya Pusat Kebugaran yang Rugikan 1.000 Konsumen

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menyoroti polemik penutupan seluruh…

9 jam yang lalu

RI Debut di BRICS, Ketua BKSAP DPR: Indonesia Kian Tegaskan Nonblok dan Jadi Pemain Berpengaruh

MONITOR, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antara Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera…

9 jam yang lalu

Kemenag Dorong Ekosistem Ekonomi Pesantren Melalui Program Kampung Keren

MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama terus memperkuat program Kemandirian Pesantren sebagai…

11 jam yang lalu

Komisi X DPR Soroti Kecurangan Pengondisian Nilai Rapor di SPMB 2025

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani mengatakan pihaknya akan…

11 jam yang lalu

Ketiga Kalinya, Dirut Jasa Marga Kembali Berikan Diskon Tarif Tol 20 Persen di 12 Ruas Tol Strategis Jasa Marga

MONITOR, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Rivan Achmad Purwantono kembali menunjukkan…

12 jam yang lalu