HUMANIORA

PWNU Yogyakarta siapkan Relawan untuk Pemulasaraan Jenazah Covid-19

MONITOR, Yogyakarta Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta (PWNU DIY) menggelar Pelatihan Pemulasaraan Jenazah Covid-19 di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta pada Selasa (16/02/2021).

Pengurus Syuriah PWNU DIY yang juga Senator (DPD RI) asal Yogyakarta Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A mengatakan bahwa pelatihan tersebut berangkat dari fenomena berbagai kasus pemulasaraan jenazah Covid-19 oleh tenaga medis di rumah sakit membuat masyarakat resah. Hal ini terlihat dari meningkatnya masyarakat yang ingin membawa pulang jenazah Covid-19.

“Bukan karena masyarakat tidak mematuhi protokol, tetapi pemulasaraan jenzah Covid-19 selama ini hanya dipandang dari perspektif kesehatan. Sementara masyarakat kita adalah masyarakat yang relijius. Oleh sebab itu, perlu dipadukan antara perspektif kesehatan dengan perspektif keagamaan dalam mengurus jenazah,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Gus Hilmy tersebut menyontohkan, ada kasus meninggal karena Covid-19, ketika ditanyakan kepada pihak rumah sakit bagaimana proses pemulasaraannya, dijelaskan bahwa pada tahapan pemandian jenazah tidak seperti pada umumnya, melainkan dilakukan dengan memakai tisu basah. Hal tersebut tentu menjadi keprihatinan sendiri.

“Bagi yang paham, pasti menginginkan jenazah keluarganya untuk diurus sendiri. Sementara ada hal-hal dikhawatirkan oleh pihak medis. Ada yang berhasil membawa jenazah pulang meski dengan sedikit ketegangan,” ungkapnya.

“Bagaimana dengan masyarakat yang tidak bisa membawanya pulang? Ini bisa terjadi pada siapa saja, karena kita hanya menerima jenazah sudah dalam keadaan dibungkus rapi di dalam peti. Pelatihan ini mempertemukan persepktif kesehatan, keagamaan, juga budaya,” jelas wakil Rois Syuriah tersebut.

Menurut Anggota Komite III DPD RI yang membawahi urusan kesehatan ini, korban yang banyak membuat tenaga medis kewalahan sehingga melonggarkan protokol pemulasaraan jenazah Covid-19 yang sesuai ajaran agama. Melalui celah ini, masyarakat harus berinisiatif membantu pemerintah.

Peserta yang hadir dalam acara Pemulasaraan Jenazah Covid-19 di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta sendiri merupakan perwakilan pondok pesantren se-DIY. Keterwakilan peserta ini diharapkan dapat dalam menjadi agen dan relawan di wilayah masing-masing. Rata-rata usia peserta antara 20-an tahun dan dibatasi hingga 35 tahun. Nantinya, para peserta diharapkan bersedia menjadi relawan pemulasaraan jenazah Covid-19. Akan tetapi, mereka akan divaksin terlebih dahulu sebelum bekerja. Sebagian peserta juga merupakan penyintas Covid-19. Peserta dibekali dengan pengalaman mengurus jenazah dan bersertifikat.

“Pelatihan dan tim ini nanti akan kita komunikasikan dengan pihak-pihak terkait seperti Dinas Kesehatan, Asosiasi Rumah Sakit, Satgas Covid-19, RMI NU, LazizNu, LKNU, dan lain sebagainya. Ini baru agenda awal, nanti akan kita lanjutkan dengan FGD bersama stakeholder tersebut,” terang Gus Hilmy yang juga merupakan salah satu pengasuh Pesantren Krapyak tersebut.

Hadir dalam kesempatan tersebut pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak sekaligus perwakilan PW RMI NU DIY K.H. Fairuzi Afiq Dalhar, Ketua PW LKNU DIY dr. H. Ali Mahfudz, dan praktisi pemulasaraan jenazah Ust. Ahmad Fauzan, S.Th.I., M.S.I.

Ditempat yang sama, Kiai Fairuzi menyambut baik pelatihan ini. Melihat data, kasus Covid-19 terus bertambah, sementara tenaga medis terus berkurang. Jangan sampai ada kelonggaran penanganan jenazah.

“Ini merupakan upaya yang luar biasa. KIta bisa maklum karena penambahan korban tidak sebanding lurus dengan penambahan fasilitas dan tenaga medis. Maka kita dari pesantren, harus siap berkontribusi,” kata ketua Rabithoh Ma’ahid Islamiyah (RMI) DIY tersebut.

Kiai Fairuzi juga berpesan agar para peserta yang seluruhnya santri tersebut bersedia menjadi relawan dan tidak takut, baik kepada jenazah maupun Covid-19. Jika ada masyarakat yang membutuhkan pemulasaraan jenazah sesuai ajaran Islam, santri harus siap.

Pelatihan pemulasaraan jenazah dipraktikkan secara langsung dengan dipandu oleh dua pemateri. Materi yang disampaikan mulai dari memandikan, mengafani, menyalati dan menguburkan jenazah.

Recent Posts

Komisi IV DPR RI dan Kementan Dukung Labuan Bajo jadi “HUB” Pangan di Pulau Flores

MONITOR, Labuan Bajo - Komisi IV DPR RI dan Kementerian Pertanian RI mendukung destinasi wisata…

42 menit yang lalu

Mitra Kemenag, KBIHU Diminta Komitmen Dukung Kebijakan Haji Ramah Lansia

MONITOR, Jakarta - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief mengatakan bahwa Kelompok…

54 menit yang lalu

Yandri Susanto: Pemilu Telah Usai, Mari Bersatu Kembali

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua MPR RI H Yandri Susanto S.Pt mengajak seluruh masyarakat Indonesia…

6 jam yang lalu

Pelatih Indra Sjafri Panggil 37 Pemain untuk Ikuti TC Tim U-20 di Jakarta

MONITOR, Jakarta - Tim U-20 Indonesia kembali menjalani pemusatan latihan (TC) di Jakarta mulai Minggu…

11 jam yang lalu

Menag Lantik Rektor IAIN Takengon dan IAIN Sorong

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hari ini, Senin (29/04/2024)melantik Rektor Institut Agama…

13 jam yang lalu

Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan Kementerian LHK 2024

MONITOR, Jakarta – Pertamina Group berhasil memboyong 8 penghargaan pada ajang Festival Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan…

14 jam yang lalu