Kamis, 25 April, 2024

Muhammadiyah Tak Terima Din Syamsudin Dituduh Tokoh Radikal

MONITOR, Jakarta – Eks Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsudin, belum lama ini dilaporkan pihak tertentu ke KASN dengan tuduhan tokoh radikal.

Laporan ini ditanggapi serius oleh banyak kalangan, termasuk Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti. Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menilai tuduhan tersebut jelas tidak berdasar dan salah alamat.

Sepanjang berkawan dengan Din, Abdul Mu’ti mengenal sosoknya sebagai tokoh yang aktif memperjuangkan pluralisme, pesan damai hingga moderasi beragama.

“Saya mengenal dekat Pak Din sebagai seorang yang sangat aktif mendorong moderasi beragama dan kerukunan intern dan antar umat beragama baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Abdul Mu’ti, dalam keterangannya.

- Advertisement -

Mu’ti mengungkapkan, Din merupakan tokoh penggagas konsep Negara Pancasila Sebagai Darul Ahdi WA Syahadah di PP. Muhammadiyah sampai akhirnya menjadi keputusan resmi Muktamar Muhammadiyah ke 47 di Makasar.

Bahkan, ketika menjadi utusan khusus Presiden untuk dialog dan kerjasama antar agama dan peradaban, Din memprakarsai dan menyelenggarakan pertemuan ulama dunia di Bogor. Pertemuan tersebut melahirkan Bogor Message yang berisi tentang Wasatiyah Islam, Islam yang moderat.

“Bogor Message adalah salah satu dokumen dunia yang disejajarkan dengan Amman Message dan Common Word. Pak Din adalah moderator Asian Conference of Religion for Peace (ACRP), dan co-president of World Religion for Peace (WCRP). Tentu masih banyak lagi peran penting Pak Din dalam forum dialog antar iman,” terang Abdul Mu’ti.

“Jadi sangatlah keliru menilai Pak Din sebagai seorang yang radikal,” tandasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER