Jumat, 22 November, 2024

AS Akan Kembali Bergabung dengan Dewan HAM PBB

“Jalan paling efektif untuk untuk mereformasi dan memperbaiki Dewan adalah terlibat dengannya”

MONITOR, Washington – Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden akan bergabung kembali dengan Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (HAM PBB) sejak tiga tahun setelah eks Presiden Donald Trump menyatakan keluar dari lembaga tersebut.

Menteri Luar Negeri (Menlu) AS), Antony Blinken, disebut telah menyatakan bahwa AS akan kembali ke Dewan HAM PBB yang berbasis di Jenewa, Swis, itu sebagai pengamat.

“Kami bermaksud untuk melakukannya, mengingat bahwa jalan paling efektif untuk untuk mereformasi dan memperbaiki Dewan adalah terlibat dengannya dalam cara yang berprinsip,” ungkap pejabat Deplu AS pada Senin (8/2/2021) waktu setempat.

“Kami memahami bahwa Dewan (HAM PBB) berpotensi untuk menjadi forum yang penting bagi mereka yang tengah berjuang melawan tirani dan ketidakadilan di seluruh dunia. Dengan berada di dalamnya, kami berupaya mereformasi dan memastikan lembaga ini dapat memenuhi potensi itu,” ujar pejabat itu melanjutkan.

- Advertisement -

Rencana kembalinya AS tersebut pertama kali dilaporkan oleh Associated Press.

Sebelumnya, Trump, dengan agenda ‘America First’ atau ‘Dahulukan Amerika’ yang berkontribusi pada keputusannya menarik AS dari sejumlah organisasi dan perjanjian internasional, misalnya saja keluar dari Dewan HAM PBB pada 2018, separuh jalan dari periode keanggotaan tiga tahunan.

Trump menganggap Dewan HAM PBB cenderung tidak berpihak pada Israel serta tidak mereformasi diri.

Majelis Umum PBB dengan 193 anggota dijadwalkan untuk memilih anggota-anggota baru Dewan HAM tahun ini. Para anggota dipilih untuk duduk selama tiga tahun dan tidak dapat menjabat lebih dari dua periode berturut-turut.

Kandidat anggota dipilih melalui pemungutan suara dalam kelompok geografis untuk menjamin adanya representasi.

Sesi berikutnya dewan yang beranggotakan 47 negara tersebut akan dimulai menjelang akhir Februari 2021.

Sumber: Reuters

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER