Sabtu, 20 April, 2024

PC Ansor Indramayu sesalkan lambannya penuntasan kasus islamic center

MONITOR, Indramayu – Dua insiden yang terjadi di Masjid Raudhatul Jannah yang berada di kompleks Islamic Center Syekh Abdul Manan Indramayu menjadi sorotan banyak pihak. Pasalnya penyelesaian hukum atas robohnya salah satu menara dan ambruknya plafon masjid tersebut belum ada kabarnya hingga saat ini.

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Indramayu, Edi Fauzi, juga ikut menyoroti kasus ini. Ia mempertanyakan kinerja aparat penegak hukum yang dinilai lamban dalam menangani kasus tersebut. Bahkan belum tuntas pengusutan menara yang roboh pada 6 Desember tahun lalu, ternyata menyusul lagi ambruknya plafon masjid tersebut pada 24 Januari 2021 lalu.

“Kasus menara itu sudah berjalan dua bulan lebih. Sampai hari ini belum ada penjelasan sama sekali dari pihak kepolisian. Sekarang menyusul pula plafon yang ambruk. Ini semacam pertanda kalau aparat penegak hukum lambat bekerja,” ungkap Edi kepada media, saat dirinya berkunjung ke kompleks Islamic Center Indramayu, pada Sabtu (6/2/2021).

Menurutnya sejak robohnya menara yang kebetulan terjadi pada 3 hari menjelang pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Indramayu 2020, pihaknya sudah menyikapinya. Ia memberi apresiasi saat polisi dengan sigap segera mengusut kasus tersebut. Sayangnya apresiasi itu ternyata bertepuk sebelah tangan. Sebab kasus tersebut belum ada kejelasan.

- Advertisement -

“Kami hanya ingin mengetahui apa penyebab sebenarnya dari dua insiden yang hanya berjarak kurang dari dua bulan itu. Sehingga aparat penegak hukum seharusnya bisa dengan sigap untuk mengusut kasus ini dan mengumumkan hasilnya kepada publik secara transparan dan akuntabel,” ungkap Edi.

Edi juga menegaskan jangan sampai lambatnya aparat penegak hukum dalam mengusut kasus ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Pasalnya selain uang rakyat yang dipakai sangat besar, yakni mencapai Rp122 miliar, kompleks Islamic Center ini juga setiap hari dipakai sebagai sarana ibadah oleh masyarakat Indramayu dan para peziarah dari daerah lainnya yang melakukan transit.

“Silakan dibayangkan saja, jika teman-teman beribadah di sebuah masjid yang bangunannya bisa roboh dan ambruk tiba-tiba. Bukankah selain memalukan kita semua sebagai warga Indramayu, ini juga sangat berbahaya,” tegasnya.

Oleh karena itu, Edi Fauzi bersama Ketua LBH Ansor Indramayu, Afif Rahman, dan jajaran pengurus PC GP Ansor Indramayu lainnya mengultimatum aparat penegak hukum untuk segera mengusut tuntas kasus ini. Sehingga status insiden yang terjadi di Islamic Center Indramayu ini memiliki kejelasan di mata hukum.

Menurutnya kasus ini harus segera diselesaikan, sehingga bisa segera diambil kesimpulan apakah robohnya menara dan ambruknya plafon di masjid tersebut murni karena faktor alam ataukah ada tindakan korupsi dari pihak tertentu. Semuanya harus jelas dan pasti secara hukum.

Ketua LBH Ansor Indramayu, Afif Rahman, menambahkan jika kasus ini harus disikapi dengan sangat serius. Menurutnya kasus ini sudah viral kemana-mana dan menyedot perhatian publik yang sangat luas. Dan ini sudah menyangkut nama baik masyarakat Indramayu secara umum.

“Tapi jika penanganan kasus yang sudah viral kemana-mana dan mendapat perhatian publik ini saja tidak ditangani dengan serius, lantas kita bisa membayangkan bagaimana dengan kasus-kasus yang menimpa rakyat kecil yang membutuhkan keadilan,” pungkas Afif.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER