MONITOR, Bengkulu – Ekonom Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Surya Vandiantara, menilai bahwa kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) menunjukkan hasil yang positif selama satu tahun terakhir.
Menurut Surya, Kementan di bawah kepemimpinan Mentan Syahrul Yasin Limpo patut diapresiasi karena mampu menjaga tren pertumbuhan positif di tengah perekonomian nasional yang terdampak pandemi Covid-19.
“Ketika pertumbuhan ekonomi nasional tercatat minus karena pandemi, sektor pertanian justru tumbuh positif. Ini menunjukan kinerja Kementan sangat baik,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (5/2/2021).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi nasional pada Triwulan II dan III 2020 lalu terkontraksi cukup dalam. Secara berurut adalah minus 5,32 persen dan 3,49 persen.
Ketika hampir semua lapangan usaha ikut minus, namun sektor pertanian tetap tumbuh. Pada triwulan II 2020, sektor pertanian tumbuh paling tinggi sebesar 2,19 persen.
Kemudian pada triwulan III 2020, hanya Produk Domestik Bruto (PDB) pertanian yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,15 persen.
Dengan pertumbuhan positif seperti itu, Surya mengatakan, sektor pertanian berkontribusi signifikan pada perekonomian nasional. Sebab, pertanian menyumbangkan 15,46 persen (triwulan II) dan 14,68 persen (triwulan II) pada struktur PDB nasional.
“Sektor pertanian mendominasi pada struktur PDB kita. Karena sektor ini (pertanian) positif, maka perekonomian Indonesia tidak terpuruk terlalu dalam,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Surya, keliru bila ada yang mengatakan kinerja Kementan yang dipimpin Syahrul Yasin Limpo tidak sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
“Bayangkan, jika seandainya sektor pertanian ini negatif, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia pasti akan semakin terpuruk. Oleh karena itu, saya apresiasi kinerja Kementerian Pertanian di tengah pandemi ini,” ujarnya.