MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR dari Fraksi NasDem, Willy Aditya, mengatakan keserentakan Pemilu pada 2024 akan melahirkan sebuah komplikasi yang luar biasa.
Ia menilai kedepan akan terjadi krisis elektoral dan menyebabkan banyak kekosongan kepala daerah di banyak tempat, apabila pilkada di tahun 2022 dan 2023 ditiadakan.
“Bisa dibayangkan ketika tidak terjadi Pilkada di 2022 dan 2023, lalu digabungkan di 2024, maka akan ada sekian banyak pejabat sementara kepala daerah,” ujar Willy, dalam keterangannya.
Willy menambahkan, para pejabat sementara kepala daerah tersebut akan mengemban amanah yang tidak dibebankan dari rakyat.
“Mereka tidak dipilih rakyat, lalu kepada siapa mereka harus bertanggungjawab,” tegasnya.