MONITOR, Jakarta – Memasuki musim penghujan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya meminimalisir datangnya banjir. Diantaranya dengan mengoptimalkan kerja mesin pompa air di masing-masing wilayah.
Untuk mengoptimalkan keberadaan mesin pompa air tersebut, pemerintah kota (pemkot), seperti Pemkot Jakarta Pusat harus mengawasi secara ketat fasilitas rumah pompa menyusul adanya aksi pemotongan kabel listrik pada alat penyedot air itu beberapa minggu lalu.
Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi, meminta camat dan lurah untuk melakukan pengawasan di rumah pompa yang ada di wilayahnya.
“Pengalaman dari rumah pompa di Dukuh Atas, saya minta semua kabel pompa diamankan, diawasi oleh petugas,” perintah Irwandi.
Tak cuma petinggi perangkat daerah, Irwandi juga meminta pengamanan dilakukan oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, seperti suku dinas (sudin) sumber daya air (SDA), dan satpol PP. Sebab keberadaan rumah pompa dimusim penghujan saat ini paling dibutuhkan. Bila rumah pompa itu bermasalah, diyakini akan berimbas pada genangan banjir.
Dengan begitu, lanjutnya, pejabat Pemkot Jakpus harus menjaga agar hal-hal yang tak diinginkan seperti pemotongan kabel tidak terulang kembali.
“Jadi yang vital-vital ini harus dijaga, jangan sampai menyebabkan pompa tidak berfungsi saat terjadi genangan,” tegasnya.
Diketahui, kabel listrik rumah pompa air di Underpass Dukuh Atas, Jakarta Pusat dipotong oleh orang yang tak bertanggung jawab. Parahnya, aksi tersebut sudah terjadi sebanyak dua kali.