MONITOR, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerjunkan sebanyak 5.000 personel dari UPK Badan Air dan Suku Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta untuk mengantisipasi lokasi rawan tumpukan sampah saat banjir kiriman.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Syaripudin mengatakan, ribuan petugas itu ditugaskan untuk memantau perkembangan situasi dan melakukan penanganan sampah terutama di 10 titik khusus yaitu aliran Sungai Ciliwung, aliran Pesanggrahan Angke, dan aliran Kali Sunter.
“Selain satgas ini, personel dan armada organik tetap melakukan pelayanan rutin. Personel dan armada organik ini siap juga dimobilisasi melakukan penanganan pascabanjir,” kata Syaripudin.
Adapun sarana yang disiagakan, kata Syarifudin, terdiri dari 44 mobil pickup angkut sampah, 50 truk sampah, 5 ekskavator jenis spider, 6 ekskavator long arm, 20 ekskavator jenis biasa, serta satu ekskavator liebher yang didampingi oleh 23 orang petugas mobilisasi dan 12 orang petugas mekanik.
“Jika perlukan armada pelayanan rutin dari daerah lain juga dapat dimobilisasi ke daerah terdampak. Target kita penanganan cepat sesuai arahan Gubernur,” terangnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan Dinas Lingkungan Hidup memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) penanangan sampah di musim penghujan. SOP dilakukan berdasarkan perkembangan kondisi hasil pantauan dari tim satgas, BPBD/BMKG/CRM/ Info lainnya terkait kenaikan TMA Katulampa, curah hujan yang tinggi dan banjir ROB yang dibagi menjadi 4 mode yaitu mode normal, mode awas, mode tergenang, dan mode rehabilitasi.
