Jumat, 26 April, 2024

450 Prajurit Yonif PR 501/BY Diberangkatkan ke Papua, Buat Apa?

“Laksanakan tugas secara profesional dengan memahami tugas pokok yang sudah diberikan“

MONITOR, Jakarta – Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI, Mayjen TNI Tiopan Aritonang, memimpin Upacara pemberangkatan 450 prajurit Batalyon Infanteri Para Raider (Yonif PR) 501/Bajra Yudha (BY) ke Papua dari Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur, Selasa (2/2/2021).

450 prajurit Yonif PR 501/BY yang diberangkatkan dengan menggunakan empat pesawat TNI AU, terdiri dari tiga Hercules C-130 dan satu Boeing B-737, itu untuk melaksanakan tugas operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Papua Nugini (PNG) Mobile selama sembilan bulan di wilayah Intan Jaya, Papua, menggantikan Yonif Raider 400/BR yang akan berakhir masa tugasnya.

Asops Panglima TNI, Mayjen TNI Tiopan Aritonang, mengungkapkan bahwa dalam melaksanakan tugas pokok, Yonif PR 501/BY adalah sebagai kekuatan penangkal setiap bentuk ancaman dalam operasi pengamanaan perbatasan RI-PNG dalam rangka menegakkan kedaulatan negara, melindungi keselamatan bangsa dan mempertahankan keutuhan wilayah NKRI di wilayah perbatasan.

“Laksanakan tugas secara profesional dengan memahami tugas pokok yang sudah diberikan, dan berpedoman kepada petunjuk maupun protap yang berlaku. Hindari pelanggaran HAM dengan mematuhui Rules of Engagement (RoE) yang berlaku,” ungkapnya.

- Advertisement -

“Saya tekankan agar evaluasi Satgas terdahulu dijadikan pelajaran penting untuk tidak terulang lagi kejadian yang merugikan TNI, ini perlu dipahami dengan baik terutama oleh unsur Komandan. Gunakan selalu pertimbangan, utama dalam setiap pelaksanaan tugas,” ujar Tiopan melanjutkan.

Tiopan juga mengatakan, agar para Prajurit menjaga soliditas baik antar Satuan TNI, Polri maupun instansi lain dan senantiasa tingkatkan interoperabilitas serta koordinasi dengan satuan lain dalam rangka mencapai keberhasilan tugas pokok satuan.

“Selain itu, lakukan tugas ini dan tetap memelihara kemampuan tempur dan jasmani serta mempedomani Protokol Kesehatan dalam menghindari penularan Covid-19,” katanya.

Di akhir amanatnya, Tiopan menekankan agar meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yakinkan pada diri masing-masing bahwa tugas operasi yang sedang dilaksanakan ini adalah tugas mulia, utamakan keselamatan dan keamanaan personel maupun materiil selama operasi tanpa mengorbankan pertimbangan taktis di lapangan, awali dengan perencanaan dan persiapan yang matang, laporkan secara berjenjang dan berikan keputusan yang tepat, cepat serta hindari pelanggaran dan jaga nama baik institusi TNI.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER