PERTANIAN

Pangan Lokal Semakin Mudah Diakses Melalui Marketplace

MONITOR, Jakarta – Pangan lokal semakin mudah diakses oleh masyarakat melalui berbagai situs belanja daring. Kemudahan ini menguntungkan pelaku UMKM pangan lokal karena jangkauan pasar semakin terbuka. Di sisi lain konsumen lebih praktis memproleh bahan pangan tanpa harus keluar rumah. Terlebih lagi di saat pandemi saat ini yang membatasi pergerakan dan interaksi.

Salah satu produk pangan yang mudah ditemukan di marketplace adalah Sagoo Mee. Sagoo Mee ini sangat digemari segala kalangan. Sagoo Mee merupakan produk mi instan dari sagu dalam kemasan yang mudah dikonsumsi dengan cara diseduh menggunakan air panas.

Produk Sagoo Mee juga mudah ditemukan di Pasar Mitra Tani (PMT) yang telah memiliki stand khusus Pangan Lokal. Tidak hanya sagu, di PMT juga menjual aneka ragam pangan lokal baik dalam bentuk bahan baku, setengah jadi, maupun olahan.

Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi ketika berada di pojok pangan lokal PMT Bogor beberapa waktu lalu juga sudah mencoba Sagoo Mee ini. Dia mengatakan produk pangan ini sangat enak dan cocok untuk pengganti nasi.

“Rasanya enak, saya sudah beberapa kali makan, dengan mengonsumsi ini kita bisa kenyang, dan tidak perlu nasi,” ujar Agung.

Sago Mee berbahan baku sagu namun memiliki aneka varian rasa seperti ayam bawang, laksa bangka, maupun mie goreng dengan kemasan 70gr. Produk ini diklaim bebas gluten, rendah Glycemic Index (GI), non Genetyc Modified Organism (GMO) dan tinggi serat.

“Dengan meningkatnya permintaan dari masyarakat, produk-produk seperti ini pasti akan semakin berkembang, bahkan hingga menembus pasar ekspor seperti produk mi berbahan terigu” tambah Yasid Taufik Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan BKP.

Sagu menjadi salah satu komoditas pangan lokal yang menjadi fokus diversifikasi pangan lokal yang digencarkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beserta jajarannya. Selain sagu, terdapat lima komoditas pangan lain yaitu singkong, talas, kentang, jagung, dan pisang. Enam komoditas ini menjadi pangan lokal yang didorong baik dari sisi peningkatan produksi, penguatan akses hingga perbaikan pola konsumsi yang beragam, bergizi seimbang dan aman.

Recent Posts

DPR Sudah Penuhi Tuntutan 17+8 Rakyat, Lembaga Lain Dinanti

MONITOR, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sudah menanggapi tuntutan 17+8 rakyat dengan mengeluarkan…

50 menit yang lalu

Resmi Ditutup, Tanwir II Nasyiatul Aisyiyah Perkokoh Peran Perempuan Muda Berkemajuan

MONITOR, Jakarta - Tanwir II Nasyiatul Aisyiyah yang berlangsung pada 4–6 September 2025 di Kota…

13 jam yang lalu

Direktur KSKK Sebut Tata Kelola Madrasah Didesain Efektif, Tercermin pada KBC

MONITOR, Jakarta - Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Nyayu Khodijah, menegaskan bahwa…

20 jam yang lalu

Menag Ajak Umat Teladani Kepribadian Nabi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat Islam untuk meneladani kepribadian Nabi Muhammad…

1 hari yang lalu

Dipimpin Puan, Reformasi DPR Diawali Gebrakan Progresif

MONITOR, Jakarta - Langkah DPR RI berbenah diri di bawah kepemimpinan Ketua DPR Puan Maharani…

2 hari yang lalu

Nadiem jadi Tersangka, JPPI: Pendidikan Harus Dibersihkan dari Gurita Korupsi

MONITOR, Jakarta - Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia, Ubaid Matraji mengatakan penetapan Eks Mendikbudristek…

2 hari yang lalu