MONITOR, Tulungagung – Pandemi covid-19 tidak menyurutkan langkah IAIN Tulungagung untuk menggelar pengabdian masyarakat berupa kuliah kerja nyata (KKN). Sebagai terobosannya, kampus ini menggelar KKN Virtual dari Rumah (VDR). Sejumlah 4.053 mahasiswa telah dilepas secara resmi oleh Bupati Tulungagung Martoyo Bhirowo, Rabu (27/1/2021).
Dalam sambutannya, Bupati Martoyo mengatakan kegiatan KKN diharapkan mampu memberikan manfaat pada masyarakat di Tulungagung. Setidaknya, masyarakat akan mendapat pengetahuan dari proses pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa dan pendampingan oleh dosennya. ‘’Semoga KKN ini berjalan dengan lancar. Tetap jaga protokol kesehatan yang ketat,’’ katanya, dalam siaran langsung melalui youtube.
Bupati Martoyo melanjutkan, IAIN Tulungagung telah memberikan sumbangsih terhadap Tulungagung yakni dengan menerbitkan buku tentang Bumdesa di Tulungagung. Buku ini, kata dia, akan membawa manfaat bagi pemkab secara internal dan membawa dampak luas terhadap bumdes.‘’Hadirnya buku tersebut yang nantinya dibaca oleh masyarakat luas semoga bisa membawa dampak positif terhadap bumdes di Tulungagung,’’ ujarnya.
Rektor IAIN Tulungagung Prof Maftukhin mengatakan dalam kondisi pandemi seperti ini maka yang menjadi tumpuan adalah desa. Menurutnya, desa adalah kekuatan ekonomi rakyat di saat kondisi perekonomian yang diterpa pandemi ini. ‘’Jadi, kita harus terus menguatkan desa,’’ kata dia.
Guru besar bidang filsafat ini melanjutkan, desa telah banyak memberikan pelajaran bagi semuanya tentang kehidupan. Apalagi, potensi di desa juga sangat banyak. Baik itu potensi alam ataupun potensi kebudayaan.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Tulungagung, Ngainun Naim mengatakan konsep KKN ini sudah pernah diterapkan 2020, karena kondisi pandemic belum juga surut maka konsep KKN VDR dilakukan kembali di 2021. ‘’Prinsipnya kami ingin tetap bisa mengabdi di masyarakat,’’ katanya.
Konsep KKN VDR ini dirancang dengan empat model jenis KKN yakni, KKN Berdesa, Moderasi Beragama, Antologi Buku dan Mengajar dari Rumah. Empat konsep KKN itu masing-masing akan ada produk dari mahasiswa dan dosen. Baik kegiatan virtual maupun karya ilmiah berupa buku. ‘’Kami juga mendorong agar mahasiswa bisa ikut melakukan promosi bumdes yang ada di Desa. Mereka juga bisa terlibat dalam kampanye moderasi beragama di media social,’’ tegasnya.
Naim melanjutkan, pada KKN ini diharapkan akan lahir tulisan tentang profil 4.000 kiai kampung atau sosok inspiratif di desa yang ada. Sebab, mahasiswa didorong untuk menulis profil ulama kampung yang selama ini jarang disentuh. Padahal, peran kiai atau ulama kampung ini sangat luar biasa dalam menyebarkan semangat Islam yang mendamaikan.