Kepala Bappilu DPP Demokrat Andi Arief/ dok: Tempo
MONITOR, Jakarta – Banjir di wilayah Kalimantan Selatan menuai sorotan publik, terlebih Presiden Joko Widodo menyebut banjir yang merendam 10 kabupaten/ kota di Kalimantan Selatan itu akibat curah hujan ekstrim selama 10 hari berturut-turut.
Intensitas curah hujan yang cukup tinggi ini membuat Sungai Barito tak mampu menampung air hujan, sehingga menyebabkan bencana banjir di sejumlah wilayah. Pernyataan ini pun senada dengan keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Terkait penjelasann ini, politikus Demokrat Andi Arief tampaknya keberatan. Ia menilai Presiden Jokowi tampak menelan mentah penjelasan dari BMKG terkait banjir di Kalimantan Selatan.
“Penjelasan BMKG diterima mentah-mentah oleh Pak Jokowi,” kata Andi Arief, Rabu (20/1/2021).
Ia menilai BMKG pun tampaknya ‘main’ aman dengan tidak menjelaskan kepada publik terkait kondisi ekologi sehingga menyebabkan banjir tersebut.
“Benar bahwa sumber air dari cuaca ekstrem. Tetapi, saat hujan jatuh ke bumi Kalimantan kondisi ekologi tidak dijelaskan, atau BMKG main aman karen merasa bukan bidangnya,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa penggunaan produk dalam negeri oleh…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama hari ini, mengumumkan bahwa layanan pengajuan pendaftaran keberadaan pesantren dibuka…
MONITOR, Lhokseumawe - TNI terus bergerak cepat dalam menangani dampak bencana alam di wilayah Aceh…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat perannya dalam mendukung pelaksanaan Asta Cita Presiden…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan perlunya percepatan implementasi dana abadi pesantren serta…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama terus berikhtiar menemukan jemaah haji Indonesia yang dinyatakan hilang (ghaib)…