Sabtu, 20 April, 2024

Indonesia Butuh 200 Plasma Konvalesen, Tapi Baru Bisa Penuhi 40

Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, pun mengajak para penyintas Covid-19 mendonorkan plasmanya.

MONITOR, Jakarta – Ketua Umum Palang Merah Indoensia (PMI) Pusat, Jusuf Kalla (JK), mengungkapkan bahwa setiap hari ada 200 permintaan plasma darah konvalesen dan PMI baru bisa memenuhi 40 plasma per hari.

Untuk itu, JK berharap agar para penyintas Covid-19 bersedia menyumbangkan plasma darah konvalesennya untuk membantu mereka yang masih berjuang untuk sembuh dari Covid-19 dan juga sebagai tanda syukur telah sembuh dari Covid-19.

Harapan tersebut disampaikan JK pada acara Gerakan Nasional Pendonor Plasma konvalesen di Markas Pusat PMI Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (18/1/2021).

“Sejak bulan Mei 2020 terhitung sudah 7.000 plasma konvalesen didonorkan kepada penderita, atau setara dengan 40 plasma per hari dan itu masih sangat kurang. Seluruh Indonesia permintaan plasma konvalesen ini kurang lebih 200. Artinya dibutuhkan pendonor sebanyak lima kali lipat, untuk itu para penyintas Covid mau menyumbangkan plasma darahnya sebagai tanda syukur telah sembuh dari Covid,” ungkapnya.

- Advertisement -

JK menyampaikan, kerelaan dari penyintas Covid-19 ini sangat dibutuhkan, mengingat plasma darah tidak bisa dibuat oleh manusia karena hal itu dihasilkan sendiri oleh tubuh manusia. Menurut JK, terapi plasma konvalesen ini telah dikembangkan oleh PMI bekerjasama dengan lembaga Eijkmen dan terbukti terapi dengan menggunakan plasma tersebut sangat efektif untuk menyembuhkan penderita Covid-19 dengan kondisi kritis.

“Tidak ada satu pun manusia yang bisa menciptakan darah dan plasma kecuali tubuh kita menciptakannya dengan jalan Allah. Karena itulah, hari ini kita patut bergembira karena pemerintah mencanangkan gerakan nasional, artinya semua pihak bersama-sama. Hanya itu cara mengurangi dampak dari Covid-19 ini, dengan izin Allah sangat besar tingkat penyembuhannya, kami di PMI bersama Eijkmen sudah meneliti itu sejak bulan Mei 2020,” ujarnya.

JK optimis, dari jumlah penyintas Covid-19 yang mencapai 736 ribu orang, maka kebutuhan plasma konvalesen sebanyak 200 plasma setiap harinya dapat dipenuhi, tinggal dibutuhkan kesadaran dan pengetahuan dari penyintas agar mau menyumbangkan plasma konvalesennya.

“Meningkatkan pendonor sampai lima kali lipat itu sangat mudah sebenarnya apabila diketahui, karena yang sembuh itu sudah 736 ribu, tentunya tidak semua penyintas itu yang bisa diterima. Seperti perempuan yang pernah hamil tentunya tidak bisa, belum lagi faktor usia dan sebagainya. Tapi katakanlah 20 persen saja penyintas yang mendonorkan plasmanya, maka semua kebutuhan akan dapat dipenuhi dan kematian bisa dikurangi,” katanya.

Saat ini ada 31 dari 236 Unit Donor Darah (UDD) yang dimiliki PMI memiliki alat pengelolaan plasma darah konvalesen yang tersebar di seluruh kota besar di Indonesia. Untuk itu, JK berharap para penyintas bersedia datang ke UDD tersebut untuk menyumbangkan plasma darahnya. 

“PMI siap pada 31 UDD yang mempunyai peralatan untuk mengolah plasma ini. tersebar di seluruh Indonesia dan tentu juga ada beberapa rumah sakit besar yang mempunyai alat pengelola plasma ini. Karena itu tentunya dibutuhkan kerelaan, kesadaran dan juga sumbangsih, amal yang besar, karena kita semua mendonor itu mempunyai kesempatan untuk menyelamatkan kehidupan manusia yang sakit,” ungkapnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER