Sabtu, 20 April, 2024

Cari Sriwijaya Air, Bakamla Kerahkan Tiga Kapal Patroli

"Kami terjunkan dua kapal patroli kecil dan satu kapal besar“

MONITOR, Jakarta – Badan Keamanan Laut (Bakamla) mengerahkan tiga kapal patroli untuk mencari puing pesawat Sriwijaya Air yang diduga jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu (9/1/2021).

“Kami terjunkan dua kapal patroli kecil dan satu kapal besar pukul 17.30 WIB,” ungkap Direktur Operasi Laut Bakamla, Laksma Suwito, seperti dikutip dari Tempo, Jakarta, Minggu (10/1/2021).

Suwito mengatakan bahwa dua kapal patroli mengangkut 40 personel berangkat dari Dermaga Pintu Air, Gedung Pompa Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

Sedangkan satu kapal lainnya, lanjut Suwito, berangkat dari Pelabuhan Batam. “Kami akan berkomunikasi terus dengan Basarnas,” ujarnya.

- Advertisement -

Suwito mengatakan bahwa pihaknya mengutamakan unsur kecepatan dalam melakukan operasi. Bila dibutuhkan, menurut Suwito, pihaknya akan kembali menerjunkan satu kapal lain dari Natuna.

Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY182 diduga hilang kontak saat mengudara di atas perairan Kepulauan Seribu dengan ketinggian 11-13 ribu kaki.

Pesawat Sriwijaya Air itu diduga hilang kontak pada pukul 14.40 WIB setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, menuju Pontianak, Kalimantan Barat.

Berdasarkan manifes, pesawat disinyalir mengangkut 56 penumpang yakni 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak dan dan tiga bayi.

Menurut informasi, maskapai dijadwalkan lepas landas pukul 13.25 WIB dan tiba di lokasi pukul 15.00 WIB. Namun pesawat mengalami keterlambatan. Sehingga, pesawat lepas landas pukul 14.14 WIB dan semestinya tiba pukul 15.50 WIB.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, mengatakan bahwa pihaknya tengah menggelar investigasi dan berkoordinasi dengan BASARNAS dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

“Kami akan menyampaikan informasi lebih lanjut jika sudah ada perkembangan lain,” katanya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER