NASIONAL

Komnas HAM Sebut Polisi Langgar HAM dalam Tewasnya Empat Anggota FPI

MONITOR, Jakarta – Komisi Nasional untuk Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyimpulkan bahwa telah terjadi pelanggaran HAM dalam insiden tewasnya empat Anggota Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.

Dalam temuannya, Komnas HAM membagi dua konteks dalam tewasnya enam anggota laskar FPI. Konteks pertama, dua Anggota FPI tewas ketika bersitegang dengan aparat kepolisian dari Jalan Internasional Karawang Barat sampai Tol Jakarta-Cikampek KM 49.

“Terdapat enam orang meninggal dunia dalam dua konteks peristiwa yang berbeda,” ungkap Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, saat konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2020).

Konteks peristiwa yang kedua terjadi setelah KM 50. Sebanyak empat orang Anggota FPI yang masih hidup dibawa oleh polisi dan kemudian ditemukan tewas. Adapun tewasnya empat Anggota FPI itu menurut Choirul masuk dalam pelanggaran HAM.

“Terdapat empat orang yang masih hidup dalam penguasaan petugas resmi negara yang kemudian ditemukan tewas sehingga peristiwa tersebut merupakan bentuk dari pelanggaran hak asasi manusia,” ujarnya.

Choirul mengatakan bahwa tewasnya empat Anggota FPI setelah KM 50 merupakan peristiwa unlawful killing.

“Penembakan sekaligus terhadap empat orang dalam satu waktu tanpa ada upaya lain yang dilakukan untuk menghindari semakin banyaknya jatuh korban jiwa mengindikasikan adanya tindakan unlawful killing terhadap empat orang anggota laskar FPI,” katanya.

Sekadar informasi, dalam kasus ini, enam Anggota FPI tewas ditembak anggota Polda Metro Jaya setelah diduga menyerang polisi pada Senin (7/12/2020) dini hari.

Dalam rekonstruksi pada Senin (14/12/2020) dini hari, polisi menggambarkan bahwa Anggota FPI yang terlebih dahulu menyerang dan menembak polisi saat kejadian.

Namun polisi menyampaikan bahwa hasil rekonstruksi tersebut belum final. Sebab tidak menutup kemungkinan dilakukan rekonstruksi lanjutan apabila ada temuan baru.

Kendati demikian, ada perbedaan keterangan antara polisi dan pihak FPI atas kejadian tersebut. Pihak FPI sebelumnya telah membantah anggotanya menyerang dan menembak polisi terlebih dahulu. Menurut FPI, anggotanya tidak dilengkapi senjata api.

Recent Posts

Gagal Lolos Parlemen, Mardiono Dinilai Tak Layak Pimpin PPP Lagi

MONITOR, Jakarta - Politisi senior PPP Jakarta yang juga eks Anggota DPRD DKI Jakarta dua…

44 menit yang lalu

Prof Rokhmin Dahuri serukan Aksi Kolektif selamatkan DAS Cimanuk – Citanduy

MONITOR, Indramayu - Anggota DPR RI 2024–2029, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri menyerukan aksi kolektif…

2 jam yang lalu

Peringati Maulid, Menag Kenalkan Konsep Ekoteologi pada Presiden dan Wapres

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah…

4 jam yang lalu

Dari Jaring Laba-Laba ke Zakat, Yulianti Dorong Skema Dana Darurat Korban Kekerasan Seksual

MONITOR, Makassar - Yulianti Muthmainnah, Kepala Pusat Studi Islam, Perempuan, dan Pembangunan ITBAD Jakarta sekaligus…

5 jam yang lalu

Kapuspen TNI Dorong Optimalisasi Peran Penerangan Terintegrasi Jajaran TNI

MONITOR, Jakarta - Kapuspen TNI Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah yang diwakili oleh Wakapuspen TNI…

10 jam yang lalu

Ini Cara Pengajuan Program Bantuan Operasional Perpustakaan Masjid 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) membuka program Bantuan Operasional Perpustakaan Masjid 2025. Pendaftaran pengajuan…

17 jam yang lalu