PENDIDIKAN

Menag Ajak Mahasiswa PTKI Lakukan Kontra Narasi Isu Keagamaan Intoleran

MONITOR, Jakarta — Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak aktivis mahasiswa pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) melakukan kontra narasi terhadap isu-isu keagamaan yang intoleran. Ajakan ini disampaikan Menag, di hadapan peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (Diklatpimnas) 2020. Kontra narasi ini perlu dilakukan, apalagi mahasiswa PTKI menurut Menag merupakan salah satu agen moderasi beragama.

Diklat yang digelar oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam bekerjasama dengan Rumah Moderasi Beragama UIN Walisongo ini digelar di Jakarta, 28-30 Desember 2020. “Saya berharap, Anda semua bisa menjadi agen moderasi beragama dengan daya kepemimpinan yang dimiliki. Kepemimpinan wacana, literasi yang diimbangi dengan kemampuan data akan sangat penting,” kata Menag, Rabu (30/12).

Ia berharap, para pimpinan organisasi mahasiswa peserta Diklatpimnas 2020 dapat menjadi aktor penting perubahan. Diklatpimnas 2020 menurut Menag menjadi sebuah harapan baru guna membentuk pemimpin-pemimpin masa depan yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan persoalan bangsa.

Dalam kesempatan tersebut, Menag juga memberikan apresiasi kepada 10 peserta terbaik pada diklat yang berlangsung secara daring dan luring dan dilaksanakan dalam durasi 10 hari atau 70 jam ini. Diklatpimnas ditutup secara resmi oleh Menag bersamaan dengan Apresiasi Pendidikan Tinggi Keagmaan Islam (ADIKTIS) Tahun 2020.

Kriteria peserta terbaik Diklatpimnas ini dilihat dari kehadiran setiap sesi, keaktifan menyampaikan gagasan, hasil tes dan penugasan, yang dinilai secara kom,prehensif oleh Tim Instruktur Diklatpimnas Diktis-UIN Walisongo.

Berikut nama mahasiswa yang mendapat predikat 10 terbaik Diklatpimnas 2020:

  1. Wahyu Nizam (UIN Sumatera Utara),
  2. Ari Ariyadi (UIN Antasari Banjarmasin),
  3. Slinder Marhaba (IAIN Sultan Amai Gorontalo),
  4. Musrafiyan (UIN Ar-Raniry Banda Aceh),
  5. Luqyana Azmiya Putri (IAIN Kerinci),
  6. Nur Wahyu Ningsih (UIN Alauddin Makassar),
  7. Henni Marito Siregar (IAIN Padangsidimpuan),
  8. Deni Setiawan (IAIN Curup),
  9. Devi Retniasih (UIN Raden Intan Lampung), dan
  10. Chyntia Kurniawati (UNU Surakarta).

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdani menegaskan saya percaya mahasiswa PTKI tidak ada yang intoleran dan radikal karena keilmuan yang ada mengarahkan agar anak bangsa berfikiran keagamaan yang terbuka (inklusif).

Dhani sapaan Dirjen Pendidikan Islam ini menaruh harapan besar agar mahasiswa dapat mengembangkan talenta kepemimpinan untuk bekal memimpin bangs ini. “Diklatpimnas sarana efektif menghembangkan kapasitas kepemimpinan, karakter dan memperkuat semngat kebangsaan”, katanya.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Sekjem Kemenag Nizar Ali, Direktur Diktis Suyitno, Sesditjen Pendis Rohmat Mulyana, para Rektor PTKIN dan beberapa ketua PTKIS se Indonesia, serta perwakilan mahasiswa PTKIN, PTKIS se-Indone

Recent Posts

Semeru Kembali Erupsi, Puan Minta Prioritas Keamanan Warga dan Pendaki

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keprihatinan atas meletusnya Gunung Semeru di…

41 menit yang lalu

Menag Dorong Pendekatan Tafsir Induktif dan Berwawasan Keindonesiaan hadapi Era Post-Truth

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar hari ini membuka Ijtimak Ulama Tafsir Al-Qur’an di…

2 jam yang lalu

DPR Dorong Pembentukan Satgas Perlindungan Konsumen Digital atasi Penipuan Belanja Online

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim mendorong pemerintah segera membentuk…

3 jam yang lalu

Program Beasiswa Santri BAZNAS 2025, Bantuan Senilai Rp4 Juta

MONITOR, Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui Program Beasiswa Santri 2025 kembali…

3 jam yang lalu

Wamenag Pastikan Santri Mendapat Akses Program MBG Tanpa Terkecuali

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i memastikan komitmen Kementerian Agama agar seluruh…

5 jam yang lalu

Menuju Indonesia Emas 2045, Prof Rokhmin: Pers Harus Berani Kawal Isu Strategis

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri mengungkapkan bahwa demokrasi tak…

6 jam yang lalu