PENDIDIKAN

Sekjen Kemenag Dorong Peserta Diklatpimnas Perbanyak Relasi Pertemanan

MONITOR, Jakarta – Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Nizar Ali, berpesan kepada mahasiswa PTKI seluruh Indonesia untuk memperluas relasi pertemanan dengan banyak kalangan guna mendukung cita-citanya.

“Diklatpimnas menjadi momentum anda semua untuk menjalin banyak teman sebagai bagian dari (networking) dan itu di kelak kemudian hari akan banyak membantu,” ujar Nizar Ali pada kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (DIKLATPIMNAS) yang diinisiasi oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam bekerjasama dengan Rumah Moderasi Beragama UIN Walisongo, Jakarta, 29-30 Desember 2020.

Di hadapan 75 peserta Diklatypimnas, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga ini menceritakan perjalanan karirnya dari mulai menjadi Wakil Rektor II UIN Jogjakarta, Kepala Kanwil Kemenag DIY, Direktur Diktis, Dirjen PHU hingga kini menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Agama.

“Ternyata kuncinya adalah dengan memiliki teman yang baik dan banyak dari berbagai kalangan,” kata Nizar.

Nizar menambahkan, selama kuliah di IAIN Jogjakarta, dirinya juga aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan untuk bergaul dengan banyak teman. “Tujuan kuliah saya adalah cari teman, bukan cari ilmu,” candanya.

Bagi Nizar, mencari musuh itu gampang. Akan tetapi mencari teman itu sulit, maka harus dirawat dengan baik. “Teman setia dalam adalah orang yang menemani kita dalam suka dan duka. Kalau kita mengalami kesusahan, diam atau menolong,” pesannya.

Terkait kepemimpinan, Nizar berpesan agar mahasiswa menjaga nilai-nilai loyalitas sertaa integritas. Mantan Dirjen PHU ini juga berpesan agar mahasiswa mampu membaca peluang untuk melakukan yang terbaik. “Seorang pemimpin harus mempunyai inovasi dan kreativitas serta mampu membaca peluang dengan baik,” katanya.

Sementara itu, Direktur Diktis Suyitno mengatakan para peserta pelatihan merupakan orang-orang beruntung karena diundang mengikuti Diklatpimnas yang diselenggarakan pertama kali dengan kurikulum dan pendekatan yang baru. “Diklat mempersyaratkan adanya pendidikannya yang tercermin dalam kurikulum, ada proses pelatihan, pendidikan dan praktek sebagai satu system,” katanya.

Guru Besar UIN Palembang ini menegaskan, peserta Diklatpimnas harus menjadi calon pemimpin yang memiliki karakter dan mentalitas yang kuat dan matang. “Jadilah pemimpin yang mempunyai karaker dan mental yang kuat karena itu menjadi bekal penting,” pesannya.

Diketahui, Diklatpimnas ini diselenggarakan selama 10 hari dengan 70 jam pelatihan. Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 20 hingga 30 Desember 2020. Hadir dalam pembukaan Diklatpimnas offline, Ruchman Basori Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan, Imam Yahya Ketua Rumah Moderasi Beragama UIN Walisongo dan Tim Instruktur.

Recent Posts

Wujud Kepedulian Sosial, JTT Berikan Bantuan Sarana Pendidikan di Awal Tahun Ajaran Baru

MONITOR, Bekasi - Sebagai wujud komitmen terhadap kepedulian sosial perusahaan, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT)…

8 menit yang lalu

Calon Siswa Madrasah Ibtidaiyah Bercita-cita Jadi Presiden

MONITOR, Jakarta - Seorang anak berusia enam tahun bernama Syahrul mencuri perhatian Menteri Agama Nasaruddin…

43 menit yang lalu

Kemenperin Klaim Desain Kemasan Berperan Penting Angkat Daya Saing Produk IKM

MONITOR, Jakarta - Fungsi kemasan tak sekadar menjadi pemanis atau pelindung bagi sebuah produk, tetapi…

3 jam yang lalu

DPR Berperan Batalkan Program Rumah Subsidi 18 Meter Persegi yang Tak Manusiawi

MONITOR, Jakarta - Kementrian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) akhirnya membatalkan usulan soal wacana pengecilan…

3 jam yang lalu

PT JMTO Raih Prestasi di Turnamen Tenis Meja Direktorat Operasi Jasa Marga 2025

MONITOR, Jakarta - Dalam rangka mempererat sinergi dan semangat sportivitas antarunit kerja, Direktorat Operasi PT…

4 jam yang lalu

PB IKA-PMII Priode 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Ini Susunanya!

MONITOR, Jakarta - Pengurus Besar Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA-PMII) priode…

4 jam yang lalu