PENDIDIKAN

Di Hadapan Mahasiswa PTKIN, Kepala BPIP Tegaskan Pancasila Anugerah Terbesar Bangsa

MONITOR, Semarang – Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam (Pendis) menghadirkan Kepala Badan Pembinaan Idiologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi untuk menggembleng mahasiswa dalam kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Tingkat Nasional (Diklatpimnas) yang digelar secara virtual, Senin (21/12/2020).

Dihadapan 80 peserta diklatpimnas yang merupakan aktivis mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Yudian menegaskan bahwa Pancasila adalah anugerah terbesar tidak hanya bagi bangsa ini tetapi juga bangsa-bangsa di dunia pada abad 20 ini. Pasalnya lanjut Yudian, Pancasila sebagai idiologi bangsa diakui juga oleh bangsa-bangsa lain di belahan dunia ini.

“Nilai-nilai Pancasila tidak ada yang bertentangan dengan agama karena digali oleh the founding father bangsa sebagai sebuah kesepakatan bersama,” tegas Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta ini.

Lebih lanjut diterangkan Yudian, republik ini dibangun dengan dasar persatuan semua elemen bangsa dan itu menjadi salah satu sila dalam Pancasila sebagai sebuah pengakuan atas berbagai keragaman.

Mantan Rektor UIN Sunan Kalijaga ini menyebutkan tiga alasan kenapa Umat Islam harus mengakui Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Pertama, spirit perjuangan kemerdekaan meniscayakan Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa.

Kedua, adanya legitimasi hukum (Islam) mengenai ijma‘ “Bahwa Pancasila merupakan hasil kesepakatan bersama sebagai dasar dan pedoman hidup bangsa Indonesia,” terang Yudian.

Alasan ketiga lanjut Yudian Wahyudi adalah pengakuan hukum internasional bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia didasarkan pada semangat persatuan yang dibingkai oleh Pancasila sebagai dasar negara.

Yudian berpesan kepada mahasiswa agar menjaga semangat persatuan sebagai warga bangsa. “Pada saat mewujudkan Indonesia merdeka tidak ada pemisahan antara kelompok religius, terutama Islam dan nasionalis, semua bersatu berjuang mewujudkan kemerdekaan,”
tandasnya.

Sebagai informasi, diklatpimnas diselenggarakan secara online pada 20-26 Desember 2020 dan dilanjutkan offline pada 28-30 Desember 2020. Materi yang diberikan selama 10 hari setara dengan 70 jam pelajaran.

Direktur Diktis Kemenag, Prof Suyitno berharap agar mahasiswa mempunyai kapasitas memimpin dan dipimpin oleh orang lain, sehingga akan terlatih ketika nantinya menjadi pemimpin bangsa,” ujarnya.

Recent Posts

DPR Inisiasi Resolusi Darurat Terkait Myanmar di Sidang Forum Parlemen Dunia

MONITOR, Jakarta - Delegasi DPR RI menyampaikan kecaman terhadap kekerasan yang dilakukan junta militer Myanmar…

41 menit yang lalu

Tinjau Posko Mudik di Banten, Menteri Dody Pastikan Kesiapan Fasilitas untuk Layani Pemudik

MONITOR, Banten - Melanjutkan rangkaian kunjungan kerjanya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau Posko…

5 jam yang lalu

Siswa Kembar MAN 2 Padangsidempuan Lulus SNBP di UI dan UM

MONITOR, Jakarta - Saudara kembar tidak selalu harus kuliah di perguruan tinggi yang sama. Ihsan…

6 jam yang lalu

Menag Harap Halal Bihalal Idulfitri Jadi Momen Syukuri Kedamaian Indonesia

MONITOR, Jakarta - Halal bihalal menjadi salah satu tradisi masyarakat Indonesia pada momen Idulfitri. Menag…

16 jam yang lalu

Peringati Hari Nelayan, Prof Rokhmin harapkan Negara Beri Dukungan Lebih Kuat

MONITOR - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan yang juga guru besar Fakultas Perikanan dan…

18 jam yang lalu

Jasa Marga Catat 1,1 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada H1 s.d H+4 Libur Idulfitri 1446H

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.194.225 kendaraan kembali ke wilayah…

21 jam yang lalu