MONITOR, Jakarta – Tim Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri masih mencari asal usul dua senjata api (senpi) yang diduga digunakan oleh Anggota Front Pembela Islam (FPI) di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12/2020).
Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi, mengungkapkan bahwa penyidik sempat kesulitan saat mencari darimana asal senpi yang diduga dibawa oleh Anggota FPI saat mengawal Imam Besarnya, Rizieq Shihab.
Menurut Rian, sejumlah saksi yang telah dimintai keterangan oleh penyidik ternyata tidak ada yang mampu menjawab pertanyaan terkait asal dari senpi tersebut.
“Kalau soal senjata api, cuma mereka yang tewas itu yang tahu. Tapi kami akan mencari sumber-sumber lain untuk menelusuri itu,” ungkapnya kepada wartawan, Jakarta, Selasa (15/12/2020).
Akan tetapi, Andi mengatakan, penyidik telah menemukan indikasi dari mana asal senpi yang diduga dibawa oleh Anggota FPI saat insiden bentrokan dengan polisi di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek beberapa waktu lalu itu.
Menurut Rian, hal itu diperoleh ketika penyidik menelusuri informasi dari telepon genggam milik enam orang Anggota FPI yang tewas ditembak itu.
“Justru itu akan kita gali dan dalami juga oleh penyidik sumbernya dari mana,” ujarnya.
Sekadar informasi, sebelumnya polisi menemukan sejumlah senjata tajam dan api usai insiden bentrok dengan Anggota FPI di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12/2020) lalu.
Sejumlah senjata tajam dan api itu diantaranya adalah celurit, samurai dan dua pistol jenis revolver lengkap dengan amunisinya.