MONITOR, Denpasar – Upaya menjaga ketahanan pangan tidak hanya meliputi aspek produksi dan konsumsi, tetapi hal yang juga penting adalah menjaga aspek distribusinya.
“Produksi beras dan pangan lainnya cukup, tugas berikutnya adalah membantu mendistribusikan hasil produksi tersebut” ungkap Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi dalam kunjungannya ke Pasar Mitra Tani Provinsi Bali, Kamis (10/12/2020)
Agung mengarahkan agar TTIC/ Pasar Mitra Tani di Provinsi Bali dapat berperan penting dalam membantu mendistribusikan komoditas pangan dari daerah yang surplus ke daerah yang kekurangan.
Menghadapi natal dan tahun baru (Nataru), menurut Agung antisipasi harus dimulai saat ini. Salah satu upayanya adalah bagaimana menutup kekurangan dan menjaga kecukupan pasokan dan harga pangan tetap stabil, ungkapnya.
Dia menekankan, sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada Rakor Kesiapan Pangan, Selasa (08/12/2020) bahwa peningkatan konsumsi jelang Nataru perlu diperhitungkan dan dilakukan pemetaan kebutuhan pasokan.
“Tiap minggu kita petakan kebutuhan pasokan, kita tahu wilayah mana yang merah/defisit atau hijau/surplus. Dari situ bisa kita liat daerah mana yang kurang, kemudian kita lakukan intervensi. Ini berarti distribusi pangan menjadi hal penting” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana mengutarakan bahwa kondisi ketersediaan dan pasokan pangan di Bali dalam kondisi relatif aman.
“Bali aman dari sisi pasokan maupun harga, PUPM yang kami kembangkan manfaatnya luar biasa. Begitu juga keberadaan PMT membantu stabilitas pasokan dan harga” ungkapnya.
PMT Provinsi Bali melayani kebutuhan pangan bagi masyarakat baik melalui pembelian langsung, maupun melalui pemesanan online.
“Awal Desember 2020 lalu kita sudah resmikan kerja sama dengan Gojek dengan fasilitas free ongkir bagi pemesan dengan jangkauan jarak maksimal 25 km,” terangnya.
Dia juga menyebut layanan belanja online bahan pangan melalui layanan GoFood untuk membeli berbagai bahan pangan pokok di lokasi Pasar Mitra Tani/TTIC di 4 Kabupaten/Kota di Bali, Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan.
Terkait dengan layanan PMT di masa pandemi, Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Risfaheri mengungkapkan layanan online bekerja sama dengan marketplace merupakan upaya inovatif untuk menyediakan pangan yang murah dan berkualitas,
“Dengan layanan pesanan online di PMT, kita terus upayakan agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan di masa pandemi ini, tanpa harus keluar rumah,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan, jelang Nataru PMT di seluruh Indonesia melaksanakan bazar online hingga awal tahun 2021 agar pasokan aman dan tetap terjaga.
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Reni Astuti mendesak Pemerintah untuk segera melakukan investigasi…
MONITOR, Jakarta - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan lakukan panen raya serta serahkan bantuan sosial…
MONITOR, Jakarta - Peran negara dalam pemenuhan hak-hak konstitusional keagamaan warga negara memiliki dua pola…
MONITOR, Jakarta - Menteri Pertanian menyampaikan keprihatinan mendalam terkait maraknya peredaran pupuk palsu yang telah…
MONITOR, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menunjukkan komitmen kuat dalam pemberantasan korupsi melalui…
MONITOR, Jakarta - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Sebab,…